Sosiolog UI: Saatnya Kumpulkan Sembako, Jangan Sampai Ada yang Kelaparan

Senin, 30 Maret 2020 | 13:51 WIB
Sosiolog UI: Saatnya Kumpulkan Sembako, Jangan Sampai Ada yang Kelaparan
Sebagai ilustrasi: warga berbelanja kebutuhan pokok saat kegiatan program pangan murah di Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Saharjo Mentas, Jakarta, Kamis (20/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo mengajak masyarakat untuk melakukan penggalangan solidaritas yang konkrit di tengah wabah virus corona.

Penggalangan solidaritas yakni di antaranya mengumpulkan sembako untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Karena itu saatnya sekarang kita mengumpulkan di setiap kampung, kumpulkan sembako apa saja yang bisa kita berikan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan," ujar Imam dalam video konferensi pers di BNPB, Senin (30/3/2020).

Menurut Imam, sebagian masyarakat menggantungkan diri dari penghasilan yang didapat sehari-hari. Namun harus terhenti akibat wabah virus corona karena adanya imbuan melakuan aktivitas di rumah.

Baca Juga: Gara-gara Salaman, Profesor Eks Rektor Unhas Positif Corona Covid-19

"Situasi dengan kita didorong untuk tetap tinggal di rumah agar tidak tertular agar kita menghindari kerumunan, agar kita tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang membahayakan kita semua. Ada dampak ekonomi sebagian dari warga kita terutama masyarakat yang kebetulan setiap hari dia menggantungkan diri kepada income penghasilan yang bersifat harian," katanya menjelaskan.

Menurutnya, tanpa solidaritas penggalangan, akan ada korban-korban yang jatuh akibat kelaparan.

"Tanpa solidaritas itu yang dibangun, maka akan jatuh juga korban-korban yang lain yaitu berupa kelaparan kelaparan," kata Imam.

Karena itu, ia mengajak masyarakat yang memiliki konomi yang berlebih, untuk membantu sesama yang membutuhkan.

"Oleh karena itu, mari yang berlebih mengorganisasikan diri , memperhatikan kanan kiri jangan sampai ada orang-orang yang kemudian kekurangan anaknya kelaparan anaknya tidak bisa mendapatkan sarapan dan tidak mendapatkan makanan-makanan yang diperlukan pada setiap hari," katanya menambahkan.

Baca Juga: Menikah di Tengah Pandemi Corona, Bek Persija Ini Punya Harapan yang Mulia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI