Suara.com - Guna menyebarkan kesadaran masyarakat terhadap pandemi corona atau Covid-19, polisi di Chennai, India, lakoni cosplay alias costume play menjadi virus.
Seperti dialihbahasakan dari laman India Today, Senin (30/3/2020), aksi ini sebagai bagian dari kolaborasi seniman dan kepolisian setempat untuk membuat helm berbentuk virus corona.
Beraksi menggunakan helm ala virus corona, salah seorang polisi tampak turun ke jalan. Dia mengimbau kepada pengguna jalan maupun kendaraan bermotor untuk tetap berada di rumah.
Adalah Gowtham, seniman yang mendesain helm tersebut. Kepada Asian News International (ANI), dia mengakui publik belum menanggapi serius ancaman dari Covid-19 ini.
Baca Juga: Gara-gara Salaman, Profesor Eks Rektor Unhas Positif Corona Covid-19
"Polisi, di sisi lain, bekerja nonstop untuk memastikan orang-orang agar tinggal di rumah dan tidak berkeliaran di luar untuk mencegah penyebaran virus corona," ujar Gowtham.
Ide tersebut, imbuh dia, berasal dari helm yang rusak dan kertas. Selain itu, untuk membuat helm tersebut, Gowtham tentunya menggunakan poster untuk menempelkan slogan.
"Saya mendapatkan ide untuk menggunakan sebuah helm rusak dan kertas guna mempersiapkannya. Saya juga menyiapkan banyak poster untuk menempelkan slogan kemudian helm itu saya serahkan ke polisi," kata dia.
Polisi, yang berada 24 jam nonstop di jalan, mengatakan helm tersebut terbukti membuat masyarakat waspada terhadap virus corona.
Inspektur Polisi Rajesh Babu, yang mengenakan helm saat berbicara kepada pengguna jalan, mengatakan pendekatan itu memiliki efek positif.
Baca Juga: Menikah di Tengah Pandemi Corona, Bek Persija Ini Punya Harapan yang Mulia
"Kami mengambil semua langkah tetapi orang-orang masih keluar di jalan-jalan. Oleh karena itu, helm corona ini adalah salah satu langkah yang kami ambil untuk memastikan bahwa orang-orang sadar akan keseriusan polisi. Helm itu adalah upaya untuk melakukan sesuatu yang berbeda," kata dia.
"Ketika saya memakai ini, pikiran tentang coronavirus muncul di benak para penumpang. Terutama, anak-anak bereaksi keras setelah melihat ini dan ingin dibawa pulang," kata Rajesh Babu kepada ANI di Chennai.
Tamil Nadu, pada 28 Maret pagi, telah mencatat 38 kasus penyakit yang dikonfirmasi, termasuk 6 orang asing.
Sementara negara telah melaporkan satu kematian karena infeksi, dua kasus yang dikonfirmasi juga telah disembuhkan dan diberhentikan, sesuai dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga.