Suara.com - Pemerintah Malaysia memberikan internet gratis untuk warganya di tengah wabah virus corona atau Covid-19. Sementara Indonesia, meminta masyarakat untuk tidak boros dalam pemakaian internet di tengah pandemi ini.
Sikap dua negara yang bertolak belakang ini dibandingkan oleh wargnet di media sosial. Salah satunya oleh akun Twitter @negativisme.
Cuitannya menjadi viral dan mendapat banyak respons warganet lain sejak diunggah pada Sabtu (28/3/2020).
Pantauan Suara.com, pada Senin (30/3/2020), unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 23 ribu retweet dan 37 ribu likes.
Baca Juga: 5 Kegiatan Asyik Ini Bikin WFH Jadi Lebih Menyenangkan
Ia mengunggah tangkapan layar berita berjudul "Malaysia Gratiskan Internet Selama Lockdown Virus Corona COVID-19" yang dimuat di situs Liputan6.com, Sabtu (28/3/2020).
Akun @negativisme menyandingkan berita itu dengan artikel berjudul "Kominfo Minta Publik Tak Boros Pakai Internet di Tengah Pandemi Covid-19" yang dimuat Suara.com, Senin (23/3/2020).
Dalam cuitan berikutnya, @negativisme menulis, "Jangan Twitteran molo, jangan yutuban (Youtube--red), juga jangan keluyuran, molor woi!"
Hari berikutnya, Minggu (29/3/2020), @negativisme menunjukkan sisi lain dari Indonesia dalam menangani bencana Covid-19.
"Dari Indonesia juga gak kalah kok. Selain masyarakat miskin, BLT dialokasikan untuk driver ojol dan pegawai mal," tulisnya.
Baca Juga: Bukan Lockdown Atau Karantina, Wali Kota Bekasi Kenalkan Isolasi Kemanusian
Menurutnya, saran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) baik karena agar penggunaan internet dilakukan dengan efisien.
"Intinya Kominfo juga sarannya bagus, biar penggunaan internet dilakukan dengan efesien. Negara kita juga tanggap kok pada situasi ini. Bantuan BLT sampai Kartu Pra Kerja," ujarnya.
Ia menambahkan, "Bukan hanya masalah BLT dan Kartu Pra Kerja, tapi program-program pemerintah untuk tanggulangi dampak covid-19 dianggap sudah tepat. Semoga aja".
Sebagian warganet yang berkomentar di unggahan itu mengaku setuju dengan pernyataan pemerintah Indonesia.
"Setuju dengan Kominfo, biar gak Tweeteran daripada cuma mencaci,menghujat. Daripada dana buat gratisin orang-orang yang internetan padahal internetan juga buat nyinyirin pemerintah, mending dananya buat bantu pasien suspek corona," tulis @BungkusTukang.
"Temanku bilang internet disana malah down gara-gara dikasih gratis," kata @salendra18.
Sementara itu, ada juga warganet yang mengkritik sikap pemerintah Indonesia.
"Di indonesia gak boleh ada yang gratis karna di negara kita ini ada yang namanya UUD: ujung ujungnya duit," tulis @hnnahaho.
"Terus kita harus ngapain pak? TV nasional kita isinya unfaedah semua, kecuali pas tayang film India, bisa sambil olahraga, karena tiap denger musicnya saya auto joget," komentar @niprh_.
Untuk diketahui, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin yang telah menggelontorkan dana $ 58 miliar atau senilai Rp 928 triliun, disadur dari Mashable, Minggu (29/3/2020).
Muhyiddin Yassin telah mengumumkan paket stimulus ekonomi sebesar 250 miliar ringgit untuk membantu warga Malaysia yang terkena dampak pandemi virus corona.
Melalui paket stimulus ekonomi, warga Malaysia akan menerima internet gratis senilai US $ 139 juta (Rp 2,2 triliun) mulai 1 April 2020 hingga status darurat berakhir.
Pemerintah Malaysia juga memberikan tambahan US $ 93 juta (Rp 1,4 triliun) untuk meningkatkan kemampuan jangkauan jaringan.
Sementara itu, perusahaan telekomunikasi setempat menyambut baik langkah pemerintah Malaysia.
Pengguna Maxis, Celcom, Digi, dan U Mobile prabayar dan pascabayar akan menerima data 1GB gratis setiap hari. Mereka dapat memakainya mulai pukul 08.00 hingga 18.00, pada 1 April.