"Intinya Kominfo juga sarannya bagus, biar penggunaan internet dilakukan dengan efesien. Negara kita juga tanggap kok pada situasi ini. Bantuan BLT sampai Kartu Pra Kerja," ujarnya.
Ia menambahkan, "Bukan hanya masalah BLT dan Kartu Pra Kerja, tapi program-program pemerintah untuk tanggulangi dampak covid-19 dianggap sudah tepat. Semoga aja".
Sebagian warganet yang berkomentar di unggahan itu mengaku setuju dengan pernyataan pemerintah Indonesia.
"Setuju dengan Kominfo, biar gak Tweeteran daripada cuma mencaci,menghujat. Daripada dana buat gratisin orang-orang yang internetan padahal internetan juga buat nyinyirin pemerintah, mending dananya buat bantu pasien suspek corona," tulis @BungkusTukang.
Baca Juga: 5 Kegiatan Asyik Ini Bikin WFH Jadi Lebih Menyenangkan
"Temanku bilang internet disana malah down gara-gara dikasih gratis," kata @salendra18.
Sementara itu, ada juga warganet yang mengkritik sikap pemerintah Indonesia.
"Di indonesia gak boleh ada yang gratis karna di negara kita ini ada yang namanya UUD: ujung ujungnya duit," tulis @hnnahaho.
"Terus kita harus ngapain pak? TV nasional kita isinya unfaedah semua, kecuali pas tayang film India, bisa sambil olahraga, karena tiap denger musicnya saya auto joget," komentar @niprh_.
Untuk diketahui, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin yang telah menggelontorkan dana $ 58 miliar atau senilai Rp 928 triliun, disadur dari Mashable, Minggu (29/3/2020).
Baca Juga: Bukan Lockdown Atau Karantina, Wali Kota Bekasi Kenalkan Isolasi Kemanusian
Muhyiddin Yassin telah mengumumkan paket stimulus ekonomi sebesar 250 miliar ringgit untuk membantu warga Malaysia yang terkena dampak pandemi virus corona.