Jokowi: Warga Mudik Lebih Cepat Bukan Faktor Budaya, Tapi Terpaksa

Senin, 30 Maret 2020 | 12:44 WIB
Jokowi: Warga Mudik Lebih Cepat Bukan Faktor Budaya, Tapi Terpaksa
Presiden Joko Widodo berada di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelombang arus mudik Lebaran tahun 2020 terjadi lebih cepat buntut dari penyebaran virus corona Covid-19 di Tanah Air, khususnya di kawasan DKI Jakarta.

Para perantau yang berada di kawasan Jabodetabek lebih memilih kembali ke daerah asalnya lantaran penghasilnya menurun drastis.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas tentang antisipasi mudik lebaran pada Senin (30/3/2020).

Jokowi menyebut, fenomena mudik bergeser dari faktor budaya menjadi faktor keterpaksaan.

Baca Juga: Seperti Pendeta Sintiche, Jenazah Judy Pengusaha di Batam Dibungkus Plastik

"Saya lihat arus mudik dipercepat bukan karena faktor budaya tapi terpaksa. Banyak pekerja informal di Jabodetabek terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang," kata Jokowi dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden.

Untuk itu, Jokowi meminta agar program social safety net alias jaring pengaman sosial segera dipercepat. Hal itu dilakukan agar para pekerja harian maupun pelaku UMKM diberikan perlindungan sosial pada sektor informal.

"Karena itu saya minta percepatan program sosial safety net, jaring pengaman sosial yang mebmerikan perlindungan sosial di sektor informal dan para pekerja harian maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro usaha kecil betul-betul segera dilaksanakan di lapangan," kata dia.

"Sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan semua bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," sambungnya.

Lebih jauh, Jokowi juga meminta pada seluruh Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk terus meningkatkan pengawasan bagi masyarkat yang sudah terlanjur mudik. Menurutnya, pengawasan diwilah masing-masing menjadi hal yang penting.

Baca Juga: Tewas Habis Main Bulutangkis, Keluarga Tak Berani Sentuh Jasad ODP Corona

Dari laporan yang diterima Jokowi dari Gubernur Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, sudah diterapkan protokol kesehatan yang begitu ketat. Penerapan protokol kesehatan itu dilakukan dari tingkat desa hingga para pemudik yang masuk wilayah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI