Lockdown Berujung Kisruh, Pemerintah India Bertindak Gegabah?

Senin, 30 Maret 2020 | 12:06 WIB
Lockdown Berujung Kisruh, Pemerintah India Bertindak Gegabah?
Para pekerja migran India memadati stasiun, terminal hingga pulang kampung jalan kaki imbas kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah situasi darurat akan pandemi virus corona atau Covid-19, situasi di Negara India kini tengah menjadi sorotan. Muncul kekacauan selepas pemerintah setempat menerapkan sistem lockdown guna memerangi teror virus corona.

Sebelumnya, Perdana Menteri Narendra Modi menetapkan lockdown selama 21 hari pada Minggu (22/3/2020). Ia meminta warganya bersabar, tetap bertahan selama 14 jam di rumah masing-masing selama tiga pekan ke depan.

Namun, belakangan kebijakan tersebut justru memicu kegaduhan lantaran warga melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Banyak pihak yang menilai, India terlalu gegabah menerapkan lockdown tanpa menimbang situasi dan kondisi warga negaranya.

Baca Juga: Desak Jokowi Tiru Nyali Pejabat Daerah, Fadli Zon: Lockdown Segera!

Lantas apa saja pemicu kekacauan tersebut?

1. Warga Panik Kehilangan Pemasukan

Para pekerja migran di New Delhi India berjalan kaki pulang ke kampung sebagai imbas kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)
Para pekerja migran di New Delhi India berjalan kaki pulang ke kampung sebagai imbas kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)

Otoritas India memberlakukan lockdown dengan menutup rumah warga dan mengunci semua fasilitas umum mulai dari sarana transportasi, perkantoran toko hingga area berkumpul lainnya.

Warga diharapkan bisa bertahan di rumah 7-9 jam setiap harinya dan tidak mendatangi fasilitas umum selama lockdown.

Akan tetapi keputusan ini malah membuat warga dilanda kepanikan, khususnya bagi mereka yang bekerja sebagai buruh di kota.

Baca Juga: Debut, Alex Marquez Menangi Balapan Perdana Virtual MotoGP 2020

Dikutip dari BBC, Senin (30/3/2020), berdasarkan data Organisasi Pekerja Internasional, setidaknya 90 persen tenaga kerja India bekerja di sektor informal seperti pedagang kaki lima, petugas keamanan, sopir angkutan dan buruh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI