Penyemprotan Disinfektan Langsung ke Tubuh Berbahaya, Ganti Pakai Ini

Senin, 30 Maret 2020 | 11:31 WIB
Penyemprotan Disinfektan Langsung ke Tubuh Berbahaya, Ganti Pakai Ini
Bilik disinfektan buatan yayasan Sahabat Yatim Indonesia. (Foto: Dok. Yayasan Sahabat Yatim Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan penyemprotan cairan disinfektan secara langsung ke tubuh manusia tidak direkomendasikan. Penyemprotan langsung ke tubuh manusia berbahaya pada area kulit dan wajah.

"Penggunaan disinfektan dengan ruang atau penyemprotan secara langsung ke tubuh manusia tidak direkomendasikan, karena berbahaya bagi kulit mulut dan mata, menimbulkan iritasi," ujar Wiku dalam video konferensi pers di BNPB, Senin (29/3/2020).

Tak hanya itu, Wiku menuturkan penggunaan cahaya UV (Ultraviolet) dalam waktu dan volume yang berlebihan juga memiliki risiko kanker kulit bagi seseorang.

"Penggunaan dengan UV Light dalam konsentrasi yang berlebihan, mempunyai potensi jangka panjang, menimbulkan kanker kulit," ucap dia.

Baca Juga: Seperti Pendeta Sintiche, Jenazah Judy Pengusaha di Batam Dibungkus Plastik

Adapun metode pencegahan virus corona kata Wiku bisa dilakukan dengan sering mencuci tangan, mandi setelah sampai di rumah dan mencuci pakaian, menyetrika serta memberikan cairan disinfektan hipoklorit pada pakaian.

"Metode pencegahan tersebut dapat diganti dengan selalu mencuci tangan, hindari menyentuh area wajah dan langsung segera mandi ketika sampai di rumah," kata dia.

"Mencuci pakaian dengan sabun dan menyetrika lalu diberi cairan desinfektan hipoklorit saat disetrika," Wiku menambahkan.

Selain itu, Wiku juga meminta masyarakat untuk waspada dengan virus corona. Diantaranya dalah tetap di rumah atau menjaga jarak.

"Rajin cuci tangan dengan air mengalir dengan sabun, hindari menyentuh area wajah yaitu mata hidung dan mulut," katanya.

Baca Juga: Tertular Virus Corona Covid-19, Kucing di Belgia Sembuh dalam 9 Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI