Suara.com - Warga bernama Sahabudin, (43) meninggal dunia di Puskesmas Kediri, Minggu (29/3) pukul 18.00 WITA.
Sahabudin merupakan Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19, dan diketahui sebelumnya ada riwayat perjalanan keluar daerah yakni ke pulau Jawa, tepatnya Mojokerto, Jawa Timur, 16 Maret lalu.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh di Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Barat, sebelum meninggal, Sahabudin bersama dengan tiga rekannya, yakni H Zulfikri (43), Sanhadi (47), dan Ahmad Yani (37) bermain bulutangkis.
Seperti dilansir dari Berita Bali--jaringan Suara.com, mereka bermain bulutangkis sampai dini hari, pukul 03.00 WITA di rumahnya almarhum di Desa Montong Are. Seusai olahraga, almarhum Sahabudin merasa batuk-batuk. Oleh rekannya H Zulfikri, almarhumah diberikan kelapa muda untuk diminum.
Baca Juga: Dua Pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Meninggal Dunia
"Tanggal 23 Maret pulang dari Mojokerto almarhum pakai truk pengangkut barang, dengan ditemani dua rekannya. Keesokan harinya datang ke Pustu Montong dengan keluhan batuk, pilek, pusing, tidak demam, tensi 120/80, dan suhu 36 derajat," demikian dalam rilis dari Satgas Covid-19, Kabupaten Lombok Barat, kemarin.
Dari Puskesmas, Sahabudin yang sudah dibekali obat lanjut pulang. Namun sebelumnya sudah diinformasikan ke Kadus, Kades, dan Babinsa almarhum dikategorikan sebagai ODP virus corona. Lantaran sempat tak mengalami keluhan, sejak tanggal 25 Maret, Sahabudin masih sering bermain bulutangkis.
Dua hari kemudian, Sahabudin sempat melaporkan kepada ke petugas Pustu hanya mengalami batuk. Tanggal 28 Maret, tidak ada informasi lagi soal kesehatan almarhum.
Hingga pada Minggu (29/3) subuh, pukul 05.00 WITA informasi keluarga pasien kondisi sesak, namun tidak dilaporkan ke petugas. Sekitar pukul 18.00 Wita ODP ini dibawa ke Puskesmas Kediri oleh keluarga.
Namun sebelum diambil tindakan dari pihak medis Puskesmas, pasien diketahui sudah meninggal dunia. Bahkan dilaporkan tidak ada yang berani mendekati ke jenazah almarhum, termasuk keluarga.
Baca Juga: Di Sidoarjo, 2 Jenazah Pasien Corona Dikubur Satu Lubang
Sehingga petugas media menerapkan SOP Covid-19 terhadap jenasah almarhum. Dari informasi keluarga, jenazah pasin ODP corona in langsung dimakamkan Minggu dini hari.