"Nongkrong dan berpesta? Hal tersebut tidak ada gunanya. Kalian sebaiknya tidak melakukannya lagi," kata Morrison.
Perdana Menteri Scott Morrison mendesak para pemuda untuk menaati peraturan pemerintah, termasuk memahami bahwa jika melanggar peraturan akan dikenai sanksi.
"Peraturan tentu akan diperketat di kemudian hari, namun alangkah baiknya jika kalian para pemuda sudah mematuhi tanpa perlu kami kejar-kejar," kata Scott Morrison memungkasi.
Sementara Professor Ramon Shaban mengatakan bahwa jika para pemuda Australia tetap tidak mau menerapkan sosial distancing, maka hal yang lebih buruk bisa terjadi kapan saja.
Baca Juga: Keresahan Pedagang Pasar Tiban Tegal: Saya Bisa Mati Sebelum Corona Datang
"Kami bersyukur banyak warga Australia yang mematuhi peraturan social distancing ini. Namun sayangnya tetap saja ada kelompok-kelompok anak muda yang tak peduli," kata Professor Ramon Shaban.
"Jika kebiasaan kumpul-kumpul masih terjadi, maka bukan tidak mungkin pemerintah akan memperketat aturan," kata Professor Ramon Shaban menambahi.
Professor Ramon Shaban juga mengingatkan warga Australia tentang meningkatnya kasus virus corona di Italia yang disebabkan karena warganya tak menganggap social distancing dengan serius.
Ia juga menjelaskan bahwa meskipun warga Australia yang meninggal akibat virus corona adalah orang-orang tua, namun yang terjangkit virus corona rata-rata berusia 20 dan 69 tahun.
"Artinya social distancing ini berlaku untuk semua orang, bukan hanya untuk orang tua saja, tapi anak muda juga, tolong tetap di rumah aja," kata Professor Ramon Shaban memungkasi.
Baca Juga: Siapkan Pesta Seks saat Lockdown, Pengelola EO Diciduk Polisi