Said Didu: Lebih Baik Gotong Royong daripada Berharap ke Pemerintah

Minggu, 29 Maret 2020 | 14:08 WIB
Said Didu: Lebih Baik Gotong Royong daripada Berharap ke Pemerintah
Muhammad Said Didu. [Twitter/@saididu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu merasa yakin pemerintah mengalami kesulitan keuangan di tengah memerangi virus corona baru atau Covid-19.

Ia pun meminta masyarakat untuk saling bergotong royong daripada berharap ke pemerintah.

Hal ini disampaikannya melalui cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @msaid_didu, Sabtu (28/3/2020).

"Saya menghimbau kepada masyarakat agar lebih baik habiskan waktu untuk bergotong royong hadapi corona daripada mengharap dari pemerintah," cuit Said Didu.

Baca Juga: Korban Positif Corona Klaster Pelatihan di Asrama Haji Sukolilo Bertambah

Ia menambahkan, "Saya yakin pemerintah lagi kesulitan uang."

Cuitan ini mendapatkan banyak respon warganet. Sebagian setuju dengan pernyataan Said Didu.

Seperti cuitan dari @hadifianwidjaja yang menulis, "Bapak jadi pioneer donk. Buat sumbangan atau gerakan bagi-bagi sembako ke masyarakat jelata".

Sementara warganet yang lain tidak setuju dengan pernyataan Said Didu. Mereka merasa Said Didu hanya memberikan komentar nyinyir ke pemerintah.

Cuitan Said Didu imbau masyarakat gotong royong daripada berharap ke pemerintah (twitter/msaid_didu)
Cuitan Said Didu imbau masyarakat gotong royong daripada berharap ke pemerintah (twitter/msaid_didu)

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengindikasikan dampak penyebaran virus corona (Covid-19) ditambah ketidakpastian global membuat tekor alias defisit APBN melebar ke level 2,2 hingga 2,5 persen dari target yang ditetapkan sebesar 1,76 persen.

Baca Juga: Bantu Cegah Wabah Covid, Fraksi PKS Banten Rela Gajinya Dipotong 75 Persen

Jika situasi penyebaran virus corona makin memburuk, tekor APBN bisa sampai ambang batas yang ditetapkan dalam UUD yakni 3 persen. Lantas bagaimana mengantisipasi hal tersebut?

"Apabila defisit di atas 3 persen maka kita lakukan relaksasi dalam batasan defisit. Ini yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam meminimalkan dampak," kata Sri Mulyani dalam video teleconference di Jakarta, Kamis (27/3/2020) malam.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini bilang sejumlah stimulus fiskal yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dalam menghadapi dampak penyebaran virus corona, secara tidak langsung juga mempengaruhi kinerja APBN sendiri.

Namun, kata dia, seluruh stimulus tersebut semata-mata untuk meredam dampak yang jauh lebih dalam lagi dari pendemi virus corona.

"Kita memfinalkan paket yang sudah disampaikan kementerian dan pemda untuk memformulasikan kebijakan fiskal yang tepat termasuk paket ketiga atau paket keseluruhan untuk bisa mendukung penanganan covid-19," katanya.

Selain itu paket stimulus ini juga untuk melindungi masyarakat miskin dan masyarakat yang terancam dari masalah PHK dan ternacam sumber nafkah karena adanya pengurangan aktivitas masyarakat dengan social distancing dan penurunan mobilitas masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI