Ketua Aliansi Telemedik: Masker Kain Bisa Digunakan Sebagai APD Corona

Minggu, 29 Maret 2020 | 11:56 WIB
Ketua Aliansi Telemedik: Masker Kain Bisa Digunakan Sebagai APD Corona
APD buatan UKM Tulip Craft. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Aliansi Telemedik Indonesia Prof. dr. Pumawan, M.Ph., P.Hd menyebut masker yang terbuat dari kain bisa digunakan sebagai alat pelindung diri (APD) dari wabah virus corona atau Covid-19. Masker kain menurutnya bisa digunakan berkali-kali asalkan telah dicuci dengan bersih.

Hal itu dikatakan Pumawan dalam acara bincang-bincang secara live dengan tajuk "Mengatasi Kebosasan dan Mengelola Stress di Saat Physical Distancing dan Isolasi Mandiri" di akun Instagram Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (29/3/2020). Pumawan menilai masyarakat bisa menproduksi masker kain secara mandiri, sekaligus menjadikannya sebagai peluang usaha.

"Ini kesempatan juga untuk usaha online bikin masker dari kain, itu sebenarnya cukup karena covid ini kan menular bukan dari udara ya, dari droplet," kata Pumawan.

Pumawan mengungkapkan, bahwa masker kain bisa digunakan berkali-kali. Asalkan, setelah dipakai langsung dicuci secara bersih untuk kemudian nantinya digunakan kembali.

Baca Juga: Menperin Minta Industri Tekstil dan Otomotif Ikut Produksi APD Serta Masker

"Jadi sebenarnya masker kain sampai di rumah kita cuci, ya kan besok ganti lagi pakai yang sudah bersih tidak masalah itu. Jadi itu kan aktif-produktif," katanya.

Sebagaimana diketahui, angka kasus positif corona Covid-19 di Indonesia terus melonjak. Data terbaru pada Sabtu (28/3/2020) kemarin, pasien positif corona mencapai 102 orang. Dengan demikian, total pasien corona menjadi 1.155 kasus.

Adapun data sebelumnya pada Jumat (27/3), total pasien positif corona mencapai 1.046 orang.

"Kasus positif bertamba 109 kasus, sehingga total pasien positif 1.155 kasus," kata Jubir Pemerintah untuk Penganaan virus Corona alias COVID-19, Achmad Yurianto lewat live streaming BNPB, Sabtu (28/3/2020).

Dari data per Sabtu (28/3) kemarin, kata Yurianto, pasien yang meninggal dunia juga meningkat sebanyak 15 orang. Sehingga total angka kematian tembus menjadi 102 kasus.

Baca Juga: Petugas Pakai APD Kuburkan Jenazah Bikin Geger, Ini Kata Tim COVID-19 Lebak

Selain itu, jumlah pasien yang sembuh ada sebanyak 13 orang.

"Kemudian pasien yang sembuh bertambah 13 orang, sehingga pasien sembuh ada 59," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI