Jerit Kaum Miskin India Saat Lockdown: Lapar akan Membunuh Kami Lebih Dulu

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 29 Maret 2020 | 09:54 WIB
Jerit Kaum Miskin India Saat Lockdown: Lapar akan Membunuh Kami Lebih Dulu
Para pekerja migran di New Delhi India berjalan kaki pulang ke kampung sebagai imbas kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Gubernur Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, mengatakan sekelompok petugas menelusuri mereka yang tiba dari negara bagian lain dan semua orang yang memerlukan bantuan akan disokong pemerintahnya.

Resiko Penularan

Salah satu bagian sudut Kota New Delhi India setelah kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)
Salah satu bagian sudut Kota New Delhi India setelah kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)

Perusahaan Kereta Api India telah menghentikan semua layanan penumpang sampai 31 Maret.

Namun, beberapa hari sebelum penghentian layanan dimulai paad 23 Maret, ratusan ribu pekerja migran bepergian hingga memadati kereta dari kota-kota yang terdampak wabah, seperti Delhi, Mumbai, dan Ahmedabad ke desa-desa mereka di Negara Bagian Uttar Pradesh dan Bihar.

Baca Juga: Bukannya Dipuji, Petugas Medis yang Tangani Corona di India Justru Diusir

Peristiwa itu meningkatkan risiko penularan ke masyarakat setempat dan para pakar khawatir India akan menghadapi tantangan berat dalam dua pekan mendatang.

Akan tetapi, tidak semua orang mampu bepergian ke kampung halaman.

Kishan Lal, yang bekerja sebagai tukang becak di Kota Allahabad, mengatakan dirinya tidak punya uang selama empat hari terakhir.

"Saya harus mendapatkan uang agar keluarga saya bisa makan. Saya mendengat pemerintah akan memberi kami uang—walau saya tidak tahu kapan dan bagaimana caranya," kata Lal.

Temannya, Ali Hasan, yang bekerja sebagai pembersih di sebuah toko, mengaku sudah kehabisan uang untuk membeli makanan.

Baca Juga: Nekat Beli Susu saat Lockdown, Pria di India Tewas Dikeroyok Polisi

"Toko sudah tutup dua hari lalu dan saya belum diupah. Saya tidak tahu kapan toko buka. Saya sangat cemas. Saya punya keluarga, bagaimana saya bisa memberi makan mereka?" tanyanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI