Pemerintah pusat pimpinan Modi juga berikrar membantu buruh harian yang terdampak lockdown.
Ragam Tantangan Logistik
Setidaknya 90 % tenaga kerja India berada di sektor informal, berdasarkan data Organisasi Pekerja Internasional (ILO). Mereka bekerja, misalnya, sebagai petugas keamanan, pembersih, tukang becak, pedagang kaki lima, pengumpul sampah, dan pekerja rumah tangga.
Sebagian besar tidak memiliki akses ke dana pensiun, izin sakit, cuti, dan asuransi apapun. Kebanyakan tidak punya rekening bank dan mengandalkan dana tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Bukannya Dipuji, Petugas Medis yang Tangani Corona di India Justru Diusir
Banyak pula yang berstatus pekerja migran, yang artinya mereka tinggal di negara lain.
Ada juga masalah populasi mengambang, yaitu orang-orang yang tinggal di suatu negara bagian dalam jangka waktu pendek untuk kemudian pindah dan bekerja ke negara bagian lain.
Akhilesh Yadav, mantan gubernur Uttar Pradesh, mengakui tantangan-tantangan ini besar dan "tiada seorang pun dalam pemerintahan manapun yang pernah menghadapinya".
"Semua pemerintah perlu beraksi secepat mungkin karena situasinya berubah setiap hari. Kita perlu mengaktifkan dapur-dapur umum dan mengantarkan makanan ke orang-orang yang memerlukannya. Kita perlu membagikan uang tunai atau beras dan gandm—terlepas dari siapa berasal dari negara bagian mana," paparnya.
Secara khusus Yadav khawatir terhadap negara bagiannya, yang penduduknya paling banyak di India, diperkirakan sekitar 220 juta jiwa.
Baca Juga: Nekat Beli Susu saat Lockdown, Pria di India Tewas Dikeroyok Polisi
"Kita harus menghentikan orang bepergian dari satu kota ke kota lainnya untuk menghindari penularan komunitas. Dan salah satu caranya adalah menjamin keamanan pangan. Orang-orang kembali ke kampung halaman mereka dalam situasi krisis," tambahnya.