Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com pada Sabtu (28/3/2020) menyatakan bahwa informasi pesan berantai tersebut tidak benar.
Pesan ini, menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 adalah sebuah teror informasi. Hal ini sebagaimana dikutip dari PrimaBerita sebagai berikut:
“Memang ini teror informasi. Ada yang tidak ingin ada ketenangan di negara ini, yakni pihak yang membikin hoaks,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, kepada wartawan, Jumat (27/3/2020).
Yuri menegaskan, bahwa tidak akan ada peningkatan penularan virus pada tanggal yang tertera di pesan berantai tersebut. Menurutnya, penentuan tanggal untuk penyebaran virus adalah hal yang tidak masuk akal karena tidak ada tanggal pasti penyebaran virus.
Baca Juga: IDI soal Perawat Diusir Warga: Sudah jadi Masalah Sosial
Pesan viral itu khas dengan kata-kata hoaks yang sering beredar, yakni: Jangan abaikan pesan ini, bagikan ke semua kontak Anda.
Yuri yakin masyarakat sudah semakin cerdas dan tidak mudah termakan hoaks, sehingga cara terbaik untuk melawan hoaks adalah dengan tidak meneruskan (forward) pesan tersebut.
“Langsung delete saja. Tidak ada ruginya men-delete langsung pesan seperti itu,” kata Yuri.
Dalam versi pesan berantai lainnya, klaim pesan berantai tersebut mencatut nama seorang dokter dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Mohammad Hoesin Palembang, dr Yeni Yunus, Sp.PD.
Pencatutan nama tersebut juga tidak benar, Koordinator Humas Rumah Sakit Umum Pusat dr Mohammad Hoesin, Palembang, H Akhmad Suhaimi, menegaskan bahwa informasi soal corona yang mencatut nama salah satu dokter di RSMH adalah hoaks.
Baca Juga: Peraih Nobel Michael Levitt Sebut Corona Segera Berakhir, Asal Mau Isolasi
“Sudah dikonfirmasi kalau info itu hoaks,” jelasnya pada Tribunnews.