Suara.com - Profesor biologi peraih nobel, Michael Levitt, memberikan kabar baik tentang virus corona atau covid-19. Ia menyatakan, bahwa corona mungkin akan segera berakhir khusunya di Amerika Serikat.
Amerika per Jumat (27/3/2020) menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia, yakni 101.000 orang terinfeksi.
Dengan perhitungan model tertentu, profesor biologi Universitas Stanford itu menyatakan, bahwa corona tidak akan berlangsung berbulan-bulan atau menahun.
Berbicara dengan LA Times, Michael Levitt mengatakan dia memang tidak menyebutkan tanggal tertentu wabah Covid-19 berakhir, namun kenaikan kasus mulai melambat.
Baca Juga: Serukan Perawat Jangan Urus Pasien Tanpa APD, Ketum IDI: Bukan Boikot
"Tanda-tanda jelas pertumbuhan melambat," kata Michael Levitt.
"Yang kita butuhkan adalah mengendalikan kepanikan, kita akan baik-baik saja," tambahnya.
Mengalihbahasakan Independent, Michael Levitt menyatakan bahwa ia tidak setuju dengan model pertumbuhan eksponensial yang digunakan banyak organisasi sebagai dasar prediksi.
“Dalam model pertumbuhan eksponensial, Anda menganggap bahwa orang baru dapat terinfeksi setiap hari, karena Anda terus bertemu orang baru. Tetapi, jika Anda mempertimbangkan lingkaran sosial Anda sendiri, pada dasarnya Anda bertemu orang yang sama setiap hari,” kata Levitt.
“Anda dapat bertemu orang baru dengan transportasi umum, misalnya di bus, setelah beberapa waktu sebagian besar penumpang akan terinfeksi tapi sebagian juga tidak," tambahnya.
Baca Juga: Telan 62 Nyawa, Anies Perpanjang Status Darurat Corona hingga 19 April
Michael Levitt mengatakan bahwa langkah-langkah pembatasan jarak sosial (social distancing) atau isolasi diri telah membantu dalam mengurangi persebaran virus.