Siti lantas menyebut, jika local lockdown diterapkan di DKI Jakarta selama 14 hari, maka tidak akan berdampak parah pada roda perekonomian karena ada dana dari pajak rakyat.
Diketahui, kekinian jumlah warga di DKI Jakarta mencapai 9,6 juta orang. Selama 14 hari, pemerintah harus memenuhi kebutuhan warganya yang meliputi biaya makan, listrik dan air.
Siti kemudian membuat asumsi hitungan sebagai berikut.
Jatah makan diasumsikan senilai Rp 25 ribu per orang, maka setiap harinya dibutuhkan dana Rp 240 juta, atau Rp 3,3 triliun untuk 14 hari.
Baca Juga: Bertambah 109 Pasien, Angka Positif Corona RI Tembus Jadi 1.155 Kasus
Sementara untuk biaya listrik, setiap orang mendapat jatah Rp 4.530. Untuk 14 hari kedepan, kebutuhan listrik untuk 9,6 juta mencapai Rp 610 miliar.
Adapun untuk memenuhi kebutuhan air selama 14 hari diperlukan dana sekira Rp 98 miliar karena untuk setiap harinya swarga mendapat jatah Rp 735 per orang.
Bila dikalkulasi, pengeluaran pemerintah untuk memenuhi kebutuhan warga DKI Jakarta senilai Rp 4 triliun. Jumlah tersebut diprediksi bisa tercukupi lantaran pajak yang diterima per Novermber 2019 senilai Rp 1.312,4 triliun.
"Dengan penghitungan demikian, maka rasanya mungkin apabila melakukan local lockdown demi mencegah penularan COVID-19 lebih lanjut. Pengembalian sebagian uang pajak dari rakyat untuk rakyat dengan adanya kejadian pandemi seperti ini merupakan tindakan wajar," tulis Siti dalam suratnya.
Baca Juga: Kondisi Andrea Dian Terkini, Setelah Sepekan Diisolasi