Suara.com - Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) mengimbau kepada seluruh masyarakat muslim untuk tahun ini tidak melakukan mudik atau pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. PBNU menyarankan agar masyarakat tetap bisa bersilahturahmi melalui daring agar tidak menyumbang perluasan virus Corona atau Covid-19.
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas menjelaskan bahwa Covid-19 berbahaya karena tiga hal yakni kecepatan penyebaran, gejalanya tidak mudah terdeteksi dan ketidaktahuan orang yang terinfeksi.
Sebagai seorang muslim, Robikin menyebut mesti bersikap adil dan proporsional dalam menghadapi adanya pandemi Covid-19. Dengan begitu, menurutnya masyarakat muslim sedianya tidak meninggalkan perintah agama demi kebaikan bersama.
"Adil dan proporsional baik dari aspek akidah, ibadah maupun mu’amalah. Takut hanya kepada Allah, bukan selainnya namun tidak meninggalkan perintah agama lainnya, ikhtiar baik secara preventif maupun kuratif," kata Robikin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Sabtu (28/3/2020).
Baca Juga: Petugas Puskesmas Cuma Pakai Jas Hujan Periksa Pemudik Tes Corona
Diketahui, penyebaran Covid-19 di Indonesia bergerak secara cepat, pemerintah menetapkan masa darurat bencana Covid-19 hingga 29 Mei 2020 yang artinya akan berlaku lima hari pasca Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Penetapan masa darurat tersebut dibuat dengan menggunakan pertimbangan dan perhitungan yang matang. Dengan begitu, sebagai umat muslim yang adil dan proporsional, ada baiknya untuk menunda dahulu tradisi mudiknya pada tahun ini.
Robikin menjelaskan, silahturahmi Idul Fitri masih bisa dilakukan meski tanpa tatap muka, yakni dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
"Video call dari tempat tinggal masing-masing. Lebaran di tengah virus Corona daring saja," ujarnya.
Menurutnya, apabila ada masyarakat yang memaksakan diri untuk mudik justru malah dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain termasuk keluarga sendiri. Kata ia, para masyarakat tidak akan pernah tahu dan sadar dalam perjalanan mudiknya bisa saja terjadi kontak fisik dengan orang yang terpapar Covid-19.
Baca Juga: Bertambah 109 Pasien, Angka Positif Corona RI Tembus Jadi 1.155 Kasus
Oleh karena itu, Robikin meminta kepada seluruh umat muslim di Indonesia untuk bisa menerapkan kedisiplinan diri untuk tetap di rumah dan melakukan physical distancing sampai pandemi Covid-19 berakhir.