Alasan Wali Kota Tegal Terapkan Lockdown Jadi Sorotan Media Asing

Sabtu, 28 Maret 2020 | 14:31 WIB
Alasan Wali Kota Tegal Terapkan Lockdown Jadi Sorotan Media Asing
Tangkapan layar jumpa pers yang dilakukan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono terkait pasien positif covid-19 di Tegal, Jawa Tengah. [Youtube—Odhay Official]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan Pemerintah Kota Tegal untuk menerapkan lockdown atau mengunci wilayah selama empat bulan guna memerangi pandemi virus corona Covid-19 menuai perhatian khalayak.

Pasalnya Tegal menjadi kota pertama di Indonesia yang berani mengambil langkah tersebut, di kala daerah lainnya termasuk pemerintah pusat masih memikirkan banyak pertimbangan.

Kebijakan tersebut nyatanya tak hanya ramai diberitakan di media nasional namun juga disinggung oleh beberapa situs asing.

Sejumlah media luar negeri menyoroti pernyataan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengenai alasannya mengeluarkan kebijakan lockdown.

Baca Juga: Satu Pasien di Semarang Sembuh, Tapi Positif Covid-19 di Jateng Naik

Seperti dikutip dari Semarangpos.com --jaringan Suara.com, Dedy mengaku sebenarnya sempat dilema dengan kebijakan yang diambilnya untuk mengarantina wilayah. Namun, ia kemudian mengambil keputusan tersebut.

"Ini adalah pilihan pahit dan saya juah dilema. Jika disuruh memilih, lebih baik saya dibenci, daripada maut menjemput mereka " ungkapnya saat jumpa pers, Rabu (25/3/200).

Wali Kota Tegal terapkan lockdown jadi sorotan media asing. (ist)
Wali Kota Tegal terapkan lockdown jadi sorotan media asing. (ist)

Pernyataan Dedy yang dinilai mementingkan keselamatan warganya itu muncul di situs Malaysia, Astrowani.com dalam artikel berjudul , "Sanggup dibenci, Datuk Bandar Tegal laksana 'lockdown' pertama di Indonesia" yang dimuat pada Jumat (27/3).

Selain itu, klaim Dedy juga tampak dalam artikel berjudul "Indonesia, in major shift, to allow lockdowns as coronavirus cases soar" yang dimuat oleh situs Reuters dan New York Times pada hari yang sama.

Kedua situs tersebut memberitakan kebijakan pemerintah yang disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud MD mengenai rencana untuk membuat aturan tentang karantina wilayah, sebagai strategi baru dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Persija Jakarta Hormati Keputusan PSSI Jika Liga Dihentikan karena Corona

Dalam artikel itu, disebutkan pemerintah mengeluarkan rencana tersebut sebagai tanggapan atas kebijakan Provinsi Papua dan Kota Tegal menerapkan karantina wilayah, selain berkaca dari jumlah kasus virus corona yang terus meningkat.

"Kota Tegal, Jawa Tengah, pekan ini menutup 49 jalur akses dan ruang publik hingga 30 Juli mendatang setelah seorang kembali dari Abu Dhabi karena terinfeksi virus corona".

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan orang-orang perlu memahami kebijakan yang saya ambil. Jika punya pilihan, saya lebih baik dibenci orang daripada membiarkan mereka mati," demikian cuplikan artikel Reuters yang mengutip CNN Indonesia.

Wali Kota Tegal terapkan lockdown jadi sorotan media asing. (ist)
Wali Kota Tegal terapkan lockdown jadi sorotan media asing. (ist)

Pernyataan serupa pun muncul dalam situs Free Malaysia Today dalam artikel bertajuk "Indonesia to allow lockdowns after binggest 1-day surge of virus cases".

Untuk diketahui, Kota Tegal memilih memberlakukan lockdown setelah melaporkan satu pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona. Pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 34 tahun asal Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur.

Sebelum dinyatakan positif, pasien memiliki riwayat perjalanan dari Dubai, Uni Emirat Arab. Kekinian, pasien tersebut menjalani perawatan di RSUD Kardinah, Kota Tegal.

Sementara lockdown di Kota Tegal akan berlangsung selama empat bulan, terhirung 30 Maret hingga 31 Juli mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI