Suara.com - Para dokter di Spanyol terpaksa harus memilih pasien yang terinfeksi Covid-19 mana yang harus diselamatkan dan yang dibiarkan meninggal. Kejadian itu terjadi di Rumah Sakit La Paz di Madrid, Spanyol, karena terlalau banyak pasien Covid-19.
Mengalihbahasakan dari Bloomberg, orang-orang yang datang di rumah sakit tersebut membludak. Mereka meninggal di ruang tunggu bahkan sebelum menerima penanganan. Layanan kamar mayat menjadi tidak mencukupi, mayat disimpan di gelanggang es.
Bangsal perawatan intensif rumah sakit tersebut meluap. Hal itu membuat pihak rumah sakit memutuskan untuk mengutamakan pasien yang lebih muda daripada pasien tua.
Keputusan tersebut dilakukan dengan pertimbangan, pasien muda lebih memungkinkan bertahan daripada pasien yang lebih tua.
Baca Juga: Warga Condongcatur yang Datang dari Luar Kota Wajib Karantina 14 Hari
"Kakek itu, dalam situasi lain akan memiliki kesempatan," kata Dr. Daniel Bernabeu pada Bloomberg.
"Tapi ada banyak dari mereka (orangtua), semuanya sekarat pada saat yang sama," tambahnya.
Keputusan berat untuk memilih siapa yang lebih dulu diselamatkan harus diambil para dokter demi mendapat peluang selamat lebih banyak.
Di ruang IGD, Dr. Daniel Bernabeu biasanya berpindah dari menandatangani surat kematian dan langsung menyelamatkan orang-orang lain yang berdatangan.
Spanyol memang telah menjadi negara dengan jumlah kematian yang akibat Covid-19 terbanyak.
Baca Juga: Riset Obat Baru Corona, Unair: Moga Lebih Ampuh dari Avigan dan Klorokuin
Per Jumat (27/3/2020), jumlah kasus di Spanyol mencapai 64.059 dengan tingkat kematian 4.934 kasus.