Aparat Desak Warga Tutup Tenda Perjuangan Tolak Tambang Emas Tumpang Pitu

Sabtu, 28 Maret 2020 | 10:34 WIB
Aparat Desak Warga Tutup Tenda Perjuangan Tolak Tambang Emas Tumpang Pitu
Dokumentasi pembubaran aksi di Banyuwangi. (Twitter.com/lord_kobra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketegangan antara warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi dan tambang emas Tumpang Pitu kembali mencuat. Kali ini aparat menuntut tenda perjuangan warga dibubarkan dengan dalih antisipasi Covid-19.

"Sudah lama warga protes tambang emas Tumpang Pitu di sana. Sampai warga mendirikan tenda perjuangan. Nah tendanya ini disuruh bongkar sama polisi dan warga dilarang kumpul-kumpul karena isu Covid-19" kata musisi Herry Sutresna atau Ucok, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Jumat (27/3/2020).

"Menurut warga, jika harus begitu maka operasi tambang juga harus dihentikan, karena sejauh ini truk tambang dan pekerja-pekerja tambang masih ramai berkumpul dan keluar-masuk desa," tambahnya.

Hal tersebut membuat warga memblokir jalan sebagai bentuk protes dengan menghadang truk yang kemudian dibubarkan aparat.

Baca Juga: Satu Pemain Persib Positif Corona, Dokter Tim Lakukan Hal Ini

Selain Ucok, sebuah rilis terkait persoalan ini juga ditulis oleh LSM Walhi Jatim melalui akun Instagramnya.

"Pada 27 Maret 2020 warga Tolak Tambang Emas Tumpang Pitu dan Salakan melakukan aksi blokir jalan di pertigaan Lohwi Desa Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi. Kurang lebih 100 orang melakukan aksi damai ini" tulis pihak Walhi.

Menurut LSM Walhi, aksi bermula saat pemerintah Kecamatan Pesanggaran mendesak warga untuk menutup tenda perjuangan. Seperti yang dinyatakan Ucok, warga menolak karena tenda diminta tutup namun aktivitas tambang emas Tumpang Pitu masih tetap berjalan.

"Maka, terjadi satu perspektif yakni ketidakadilan, ini yang menjadi landasan warga," tulis pihak Walhi.

"Pihak kepolisian membubarkan aksi tersebut, kurang lebih pada pukul 16.00 WIB. Dan, pembubaran tersebut diwarnai dengan tindakan intimidasi," tambah admin akun tersebut.

Baca Juga: Masuk Zona Merah Virus Corona, Jember Masih Ragu Naikan Status KLB

Penolakan terhadap tambang emas Tumpang Pitu dan sekitarnya yang dikelola PT Merdeka Copper Gold (Tbk) melalui dua anak usahanya, PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI), memang mendatangkan dampak ekonomi bagi masyarakat yang direkrut jadi pekerja. BSI juga menjalankan program CSR di bidang pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur desa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI