Suara.com - Presiden China Xi Jinping menelepon Presiden Amerika Donald Trump untuk bekerja sama menangani virus corona di kedua negara.
Presiden China Xi Jinping menelepon padaJumat (27/3/2020) untuk mengajak Presiden Trump mengambil 'tindakan substantif' dalam meningkatkan hubungan kedua negara.
Menyadur dari The Guardians, panggilan telepon tersebut membicarakan tentang upaya menganggulangi wabah virus corona dan memperbaiki hubungan kedua negara yang sempat tegang.
Hubungan antara Amerika dan China pada beberapa minggu terakhir sempat menegang akibat virus dan urusan perdagangan dunia.
Baca Juga: Tambah 11 Orang, Total 46 Pasien Covid-19 Sembuh dan Boleh Pulang dari RS
Xi mengatakan kepada Trump abhwa hubungan antara Amerika dan China telah mencapai 'titik penting'.
"Bekerja sama membawa manfaat bagi kedua belah pihak, pertarungan menyakiti keduanya. Kerja sama adalah satu-satunya pilhan," kata Xi Jinping.
Ia juga berharap Amerika akan mengambil tindakan substantif untuk menciptakan dan meningkatkan hubungan tanpa konflik dan konfrontasi.
"Saling menghormati dan bekerjasama yang saling menguntungkan," tambahnya
Xi juga berharap bahwa Amerika akan melindungi warga China di negeri Paman Sam tersebut.
Baca Juga: Tak Terima Disebut Jablay, Miss Tourism World Indonesia 2019 Lapor Polisi
Sementara itu Donald Trump mengungkapkan kesan dari panggilan telepon itu melalui Twitter-nya.
"Baru saja menyelesaikan percakapan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari China. Mendiskusikan dengan detail tentang virus corona yang membinasakan sebagian besar planet kita. China telah mengembangkan pemahaman yang kuat mengenai virus ini. Kita sedang bekerja sama dengan lebih erat. Hormat sebanyak-banyaknya!" tulis Trump (27/3/2020).
Saat ini Amerika membuat rekor baru virus corona sebagai negara dengan jumlah kasus paling tinggi di dunia. Jumlah kasusnya bahkan lebih besar dari China yang merupakan episentrum awal terjadinya wabah.
Hal tersebut berkebalikan dengan China yang mengalami penurunan jumlah kasus sejak seminggu terakhir.
Banyak yang mengharapkan percakapan telepon para pemimpin negara ini dapat menekan angka kasus corona virus di kedua negara.