Seluruh gempa yang terjadi sejak Rabu (25/3) tersebut belum sampai menimbulkan kerusakan. Sebagian besar memiliki skala intensitas antara II hingga III Modified Mercally Intensity (MMI).
"Hal ini berarti guncangan yang dirasakan oleh masyarakat seolah ada truk yang berlalu," katanya.
Selain itu, hingga hari ini aktivitas gempa susulan di selatan Bali masih berlangsung. BMKG mencatat sejak terjadi gempa utama berkekuatan magnitudo 6,3 pada 19 Maret 2020 hingga Jumat pukul 00.00 WIB terjadi 54 kali gempa susulan.
Adanya peningkatan aktivitas gempa akhir-akhir ini patut diwaspadai oleh masyarakat sebab peristiwa tersebut bisa terjadi kapan saja dan bahkan hingga saat ini belum dapat diprediksi.
Baca Juga: Gubernur di Meksiko: Orang Miskin Kebal Virus Corona, Orang Kaya Rentan
"Jadi masyarakat perlu memahami cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. Salah satunya menyiapkan bangunan aman gempa dan tata ruang pantai berbasis risiko bencana tsunami," demikian Rahmat Triyono. (Antara)