Mendengar kata herbal, banyak orang yang salah kaprah dan langsung beranggapan segala sesuatu yang herbal pasti aman dan bermanfaat. Termasuk pada rokok herbal yang dikonsumsi oleh keluarga dalam video di tersebut.
Menyadur dari Alodokter, rokok herbal sendiri memang tidak menggunakan tembakau sehingga tidak menimbulkan kecanduan.
Pada rokok herbal, tembakau diganti dengan cengkeh, kuntum bunga mawar, ampas tebu, daun teratai, selada, gingseng, melati, dan lain sebagainya.
"Meski tidak mengandung nikotin dan tembakau, rokok herbal mengandung tanaman atau sayuran yang jika dibakar akan menghasilkan karbondioksida, tar, dan bahkan rangkaian racun lainnya," seperti yang dikutip dari Alodokter.
Baca Juga: Lawan Covid-19 dengan Pemangkasan Jam Perdagangan Bursa, Efektifkah?
Beberapa kandungan tersebut bisa membuat paru-paru perokok maupun orang mengisap asapnya terancam oleh beragam racun dari kandungan rokok herbal. Maka rokok biasa dan rokok herbal bahayanya sama, menurunkan kualitas paru-paru.
Merokok Tingkatkan Risiko Corona
Sebagian besar korban jiwa dalam wabah virus corona atau Covid-19 adalah mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, hingga gangguan pernapasan akut yang menandakan kualitas paru-paru menurun.
Salah satunya penyebab terbesar kualitas paru-paru menurun adalah karena kebiasaan merokok. Kalau paru-paru bermasalah, alhasil orang tersebut jadi mudah terkena Covid-19,
"Iya, kalau merokok itu sudah jelas (risiko terkena Covid-19). Orang merokok itu apalagi itu menyerang paru-paru, merokok itu paru-paru yang kena," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Porf. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Baca Juga: Jokowi Kerja Lagi Usai Berapa Jam Lalu Makamkan Sang Ibu, Warganet Terharu
"Kualitas paru-paru akan menurun, apa yang kita bilang PPOK, Penyakit Paru Obstruktif Kronis itu kalau orang yang merokok lama," tambahnya.