Tegal Lockdown! 10.000 Pedagang Warteg di Jabodetabek Gagal Mudik

Jum'at, 27 Maret 2020 | 14:09 WIB
Tegal Lockdown! 10.000 Pedagang Warteg di Jabodetabek Gagal Mudik
Ilustrasi - Warteg Drive Thru di Jakarta. (Suara.com/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan ribu pedagang Warung Tegal atau Warteg di Jabodetabek yang tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) terancam batal mudik lebaran tahun ini, karena pandemi virus corona COVID-19. Terlebih Pemkot Tegal telah melakukan Lockdown lokal di wilayahnya.

Ketua Kowantara Mukroni mengatakan, anggotanya yang berjumlah kurang lebih 10 ribu orang biasanya pada tahun-tahun sebelumnya melakukan mudik bareng jelang lebaran, bekerja sama dengan Pemkot Tegal menggunakan bus.

"Kelihatannya enggak jadi, batal, pihak Pemda kota Tegal kalau enggak salah sudah memberlakukan lockdown, dan susah pulang kampung karena tidak bisa pulang rumah karena di Tegal dan Brebes harus dikarantina dulu selama 14 hari, merepotkan pemda juga" kata Mukroni saat dihubungi Suara.com, Jumat (27/3/2020).

Padahal menurut Mukroni, Korwantara sebelum virus corona merebak sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Jawa Tengah untuk pengadaan bus mudik bagi pedangan warteg di Jabodetabek.

Baca Juga: Tegal Lockdown, JJ Rizal: Sejak Era Revolusi Mereka Selalu Jadi Pemimpin

"Kami kerja sama dengan Pemprov Jawa Tengah, Pemkot Tegal, kabupaten, kemarin sudah ada persiapan, sudah rapat-rapat, sudah menyediakan bus, misalnya kota tegal 10 bus dari pemda Jawa Tengah," ucapnya.

Meski sedih batal mudik, Mukroni berharap seluruh pedagang warteg tidak memaksakan diri mudik ke daerah demi menjaga kesehatan dirinya dan keluarga di kampung halaman.

"Korwantara mengimbau untuk teman-teman warteg itu tidak perlu pulang dulu, lebaran di Jakarta saja, maaf-maafan lewat telepon saja nanti dengan orang rumah," tegasnya.

Untuk diketahui, kebijakan berani telah diambil Wali Kota Tegal Dedy Yen Supriyono dengan menerapkan lockdown atau mengarantina wilayah selama 4 bulan ke depan, demi mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Tegal menjadi kota pertama di Indonesia yang menerapkan kebijakan tersebut sejak pandemi Covid-19 kian masif mengancam warga Indonesia.

Baca Juga: Wali Kota Tegal Umumkan Lockdown, Gubernur Ganjar: Hanya Isolasi Terbatas

Kebijakan itu diambil setelah Dinas Kesehatan melaporkan ada satu orang di Tegal yang dinyatakan positif virus corona.

Pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 34 tahun asal Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur.

Sebelum dinyatakan positif, pasien memiliki riwayat perjalanan dari Dubai, Uni Emirat Arab. Kekiaan, pasien tersebut menjalani perawatan di RSUD Kardinah, Kota Tegal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI