Bukannya Dipuji, Petugas Medis yang Tangani Corona di India Justru Diusir

Jum'at, 27 Maret 2020 | 13:36 WIB
Bukannya Dipuji, Petugas Medis yang Tangani Corona di India Justru Diusir
Suasana di kawasan Rajpath, India yang sepi usai pemerintah setempat memberlakukan lockdown atau karantina akibat wabah virus corona yang telah menjangkiti 300 lebih warganya. (Foto: AFP/Xavier Galiana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukannya dipuji dan didukung, para petugas kesehatan di India justru mendapat kekerasan bahkan diusir oleh masyarakat.

Menyadur dari AFP, para dokter, perawat, petugas pengirim makanan, dan para pejuang garis depan virus corona lainnya di India diserang dan beberapa diantaranya diusir oleh warga yang cemas akibat wabah penyakit tersebut.

Beberapa perusahaan e-commerce India bahkan menghentikan proses pengiriman karena sebagian dari karyawan mereka mengalami kekerasan.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, serangan kepada para petugas medis ini adalah sebuah 'masalah besar'.

Baca Juga: Persib Janji Gaji Pemain Dibayar Penuh Hingga Dua Bulan ke Depan

AFP melaporkan bahwa penyerangan dan pelecehan terjadi di hampir seluruth India. Terlebih sejak kasus virus corona meningkat di negara tersebut dan pemerintah memutuskan untuk me-lockdown wilayah selama 21 hari.

Seorang dokter di wilayah Surat, Sanjibani Panigrahi mengungkapkan bagaimana ia menghadapi tetangganya sepulang bekerja dari rumah sakit merawat pasien covid-19.

Dokter itu dihadang dan para tetangganya memblokirnya tepat di pintu masuk pintu gedung apartemennya.

Selain itu, tetangganya juga mengancam 'konsekuensi' yang akan ia dapatkan jika tetap bekerja.

"Mereka adalah orang yang sama yang senang berinteraksi dengan saya beberapa waktu lalu. Setiap kali mereka menghadapi masalah, saya selalu membantu mereka," kata perempuan berusia 36 tahun tersebut kepada AFP.

Baca Juga: Pelarangan Mudik Hanya Tinggal Tunggu Instruksi Presiden Jokowi

Tindakan penghadangan ini membuatnya berpikir ulang menilai tetangganya itu.

"Orang-orang takut. Saya mengerti. Tapi sepertinya aku saya jadi tidak tersentuh," ujarnya.

Menanggapi kasus ini, para dokter di All India Institute of Medical Sciences meminta bantuan pemerintah.

"Banyak dokter yang terdampar di jalanan bersama barang bawaan mereka. Ini terjadi hampir di seluruh negeri," bunyi surat yang diajukan ke pemerintah India tersebut.

Mengetahui hal tersebut, Perdana Menteri Modi meminta rakyatnya untuk berhenti memperlakukan pekerja medis sebagai paria, sebuah kaum dengan kasta terendah. Ia pun menggambarkan mereka yang berjuang melawan virus seperti 'dewa'.

"Hari ini mereka adalah orang-orang yang menyelamatkan kita dari kematian, menempatkan hidup mereka dalam bahaya," seru Modi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI