Suara.com - Sugiono, pemilik warung makan Tegal alias Warteg di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat berharap wabah pandemi virus Corona atau Covid-19 segera berakhir. Pasalnya, akibat wabah tersebut Sugiono mengaku omzet usahanya menurun hingga tak dapat pulang kampung akibat Tegal kekinian pun telah berstatus lockdown.
Pria berusia 55 tahun itu menceritakan sejak tahun 1989 dirinya telah merantau ke Jakarta. Lima tahun belakangan ini Sugiono baru menggeluti usaha Warteg di Depok.
"Ya kalau ke Jakarta udah dari tahun 1989. Buka warteg sih dari tahun 2015," kata Sugiono saat dihubungi Suara.com, Jumat (27/3/2020).
Sebelum pandemi Covid-19 mewabah, Sugiono mengaku mampu meraup omzet hingga Rp 2 juta per harinya dari usaha Warteg tersebut. Namun, sejak pandemi Covid-19 itu mewabah omzetnya menurun drastis hingga 75 persen.
Baca Juga: Peneliti: Separuh Penduduk Indonesia Bakal Terinfeksi Jika Tak Lockdown
"Pengaruhnya besar sekali ya mas, kalau biasanya bisa Rp 2 juta sehari, sekarang ya sejuta aja enggak ada," katanya.
Akibat pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada penghasilan Sugiono. Kekinian, setelah Wali Kota Tegal Dedy Yen Supriyono menerapkan kebijakan full lockdown atau mengunci wilayah, demi menanggulangi penyebaran pandemi Covid-19, Sugiono pun terpaksa berlebaran di Jakarta.
Padahal, kata Sugiono, hampir setiap tahunnya dia dan keluarga selalu berlebaran di Tegal.
"Iya saya sudah tahu Tegal lockdown. Sedih sih, tapi ya mau gimana lagi ya mas. Kami sih mengerti situasinya juga kan lagi begini ya," kata dia.
Meski begitu, Sugiono mengaku komunikasi dengan keluarga besarnya di Tegal tak pernah putus. Dia juga telah memberi kabar bahwasanya untuk lebaran kali ini tidak bisa pulang ke kampung halaman lantaran situsnya tidak memungkinkan.
Baca Juga: Terapkan Local Lockdown COVID-19, Surabaya Tutup Dua Ruas Jalan
"Ya saya udah kasih kabar juga ke orang di kampung. Paling nanti kami maaf-maafan lewat video call aja. Insha Allah tak mengurangi kesakralannya," tutupnya.