Amerika Serikat Peringkat 1 Kasus Corona, Indonesia diminta Belajar

Jum'at, 27 Maret 2020 | 10:48 WIB
Amerika Serikat Peringkat 1 Kasus Corona, Indonesia diminta Belajar
Kota New York tampak sepi dan lengang saat malam hari, tak ada bar maupun tempat hiburan yang buka akibat dikarantina karena corona. (Foto: Anadolu Agency/Lokman Vural Elibol)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia dituntut untuk belajar dari kesalahan Amerika dalam menangani virus corona. Aktivis gerakan Kawal Covid-19, Ainun Najib menyarankan agar Indonesia berhenti mengikuti kesalahan Amerika.

"Sebagian pemimpin Indonesia berkiblat kepada Amerika Serikat sebagai alasan ke-santuy-an mereka merespon covid-19. Sekarang lihatlah USA sudah peringkat 1 dunia menyalip China muasal wabah. Belum terlambat. Stop ikuti kebodohan Amerika. Karantina wilayah now!" tulis Ainun pada Jumat (27/3/2020).

Sementara itu, usulan untuk melihat kondisi Amerika sekarang juga diungkapkan oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia, Tsamara Amany.

"Kita harus belajar dari AS dan New York sebagai epicenter dari pandemi di US. Kenapa? New York sedang mencapai 'peak' dari pandemi ini. Dan kemungkinan dalam satu atau dua minggu ke depan, kita akan mengalami situasi yang sama. Belajar dari mereka akan penting untuk Indonesia," tulis Tsamara pada Selasa (24/3/2020) melalui Twitter.

Baca Juga: CEK FAKTA: Cuitan KPK soal DPR Dites Corona Hasilnya Positif Korupsi?

Tsamara juga menjelaskan bahwa selama dua bulan dia berada di New York, ia menemukan bahwa masyarakat di sana masih banyak yang menganggap enteng dan tetap berkumpul.

Namun Tsamara mengakui bahwa cara pemerintah New York dalam menghadapi kepanikan covid-19 diatasi dengan baik.

"Transparansi informasi tentang covid-19. Saya salut sekali dengan Gubernur New York State @NYGovCuomo yang setiap hari konferensi pers dan dengan jujur menceritakan apa yang terjadi," lanjutnya dengan menautkan link video konferensi Gubernur New York.

Meski demikian, Ia mengakui bahwa Amerika lumayan telat dalam menghadapi covid-19. Namun, New York bisa dibilang tanggap dan cepat menanganinya.

Seiring dengan bertambahnya kasus corona di New York hingga lebih dari enam ribu orang, namun Tsamara menganggapnya wajar.

Baca Juga: Bandel Gelar Resepsi Saat Corona, 2 Pesta Nikah di Jambi Dibubarkan Polisi

"Itu wajar karena sekarang mereka sudah tes 16 ribu orang per hari. Semakin banyak orang yang dites, semakin banyak positifnya," jawab Tsamara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI