Menlu Retno: Lebih dari 1.600 Kasus Dihadapi WNI di Luar Negeri

Jum'at, 27 Maret 2020 | 10:28 WIB
Menlu Retno: Lebih dari 1.600 Kasus Dihadapi WNI di Luar Negeri
Salam siku juga dilakukan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi. (dok Kemlu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Pemerintah Indonesia sejauh ini sudah menerima laporan lebih dari 1.600 kasus yang dihadapi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Diantaranya adalah terkait virus Corona atau Covid-19.

"Lebih dari 1600 kasus yang dihadapi WNI macam-macam yang telah diberikan perwakilan kita di luar negeri. Selain isu di dalam negeri, kita berusaha tangani isu terkait WNI yang sedang berpergian di luar negeri," ujar Retno dalam video conference di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020) malam.

Pemerintah kata Retno, terus melakukan upaya perlindungan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang tengah berada di luar terkait pandemi corona.

"Kita (Pemerintah Indonesia) berusaha tangani Covid di dalam negeri, pada saat yang sama kita juga melakukan perlindungan terhadap WNI di luar negeri terutama yang sedang melakukan perjalanan di Luar Negeri," kata dia.

Baca Juga: Satu Lagi Pemain Premier League Positif Corona, Penggawa Brighton

Retno menuturkan, pemerintah Indonesia sejauh ini belum bisa berbuat banyak karena sejumlah negara yang dikunjungi WNI melakukan sejumlah kebijakan untuk mencegah penularan virus corona. Diantaranya adalah lockdown.

"Karena teman-teman tahu bahwa dengan kebijakan atau measure yang diambil berbagai negara, baik dari penghentian sementara semua flight international, lockdown, kebijakan karantina, dan lain-lain yang dampaknya ada untuk WNI yang sedang bepergian di luar negeri," ucap Retno.

Retno menuturkan, pemerintah Indonesia terus memantau dan memberikan bantuan kepada WNI yang bekerja di luar negeri, termasuk mereka yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal yang terdampak kebijakan tersebut.

"Dari waktu ke waktu seluruh perwakilan kita terus memantau dan berikan bantuan, termasuk terbanyak adalah ABK. Karena WNI banyak yang bekerja di kapal yang pada saat ini dengan beberapa kasus positif di kapal akan berdampak," katanya.

Baca Juga: UN Ditiadakan, Warganet Tanya Nasib Skripsi ke Ridwan Kamil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI