Darah Penyintas Virus Corona Jadi Obat Pasien yang Masih Sakit, Bisakah?

Kamis, 26 Maret 2020 | 15:59 WIB
Darah Penyintas Virus Corona Jadi Obat Pasien yang Masih Sakit, Bisakah?
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia bersama Dr Arturo Casadevall menyusun aplikasi itu untuk diajukan ke FDA.

Menurutnya, ketika seseorang terinfeksi oleh kuman tertentu, tubuh mulai membuat protein yang dirancang khusus yang disebut antibodi untuk melawan infeksi.

Setelah orang tersebut pulih, antibodi-antibodi itu mengapung dalam darah para penyintas -khususnya plasma, bagian cair dari darah- selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Salah satu studi yang direncanakan para dokter ini akan menguji apakah memberikan infus plasma darah yang kaya antibodi dari penyintas kepada pasien Covid-19 akan meningkatkan upaya tubuh mereka sendiri untuk melawan virus.

Baca Juga: Stadion Utama Gelora Bung Karno Disemprot Disinfektan

Untuk melihat tingkat keberhasilannya, para peneliti akan mengukur apakah pengobatan tersebut memberi pasien kesempatan yang lebih baik untuk hidup atau melemahkan sistem pernapasan.

Perlindungan sementara

Pendekatan infus plasma sifatnya sementara, dia tidak seperti vaksi meskipun sama-sama memberi perlindungan.

Metode ini dapat memberi suntikan antibodi sementara kepada orang yang nyawanya terancam atau mereka yang membutuhkan dosis berulang.

Namun, jika FDA setuju, penelitian kedua akan memberikan infus plasma yang kaya antibodi ini kepada orang-orang tertentu yang berisiko tinggi oleh paparan Covid-19. Seperti pekerja rumah sakit atau petugas garda depan lainnya, kata Dr. Liise-anne Pirofski dari Montefiore Health, New York.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ibunda Presiden Jokowi Meninggal karena Virus Corona?

"Kami sangat membutuhkan kedua hal itu. Kita harus bisa memutus siklus penularan dan kita juga harus bisa membantu orang yang sakit," kata Pirofski.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI