Selain Grand Cempaka, Anies Tambah 3 Hotel untuk Tidur Tenaga Medis

Kamis, 26 Maret 2020 | 15:33 WIB
Selain Grand Cempaka, Anies Tambah 3  Hotel untuk Tidur Tenaga Medis
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Muhammad Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyulap Hotel Grand Cempaka Business menjadi penginapan untuk tenaga medis yang tengah menangani pasien virus Corona atau Covid-19.

Tak hanya satu, ia berencana menambah lagi tiga hotel yang akan diperuntukan hal serupa.

Anies belum menyebutkan mana saja hotel yang dimaksud. Namun ketiganya merupakan milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI dan dikelola PT Jaktour.

"Ada tiga tempat lain yang sedang dalam persiapan. Semuanya di bawah Jaktour. Ada tiga hotel atau penginapan yang nanti akan digunakan," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2020).

Baca Juga: Jenazah Pria Tergeletak di Depan Ruko, Anak Buah Anies Malah Tidak Tahu

Dengan tambahan tiga hotel ini, daya tampung penginapan khusus tim medis corona disebutnya akan mencapai 700 tempat tidur. Ia berharap kebijakan ini memberikan kenyamanan bagi para petugas.

"Jadi total yang nantinya bisa menampung Itu hampir 700 tempat tidur yang akan bisa menampung seluruh tenaga medis dan dokter dan perawat," jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, Anies mengatakan pihak BUMD melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Umum DKI. Pihak RS yang akan mendata siapa saja yang akan menempati penginapan itu.

"Jadi mereka yang tinggal di penginapan-penginapan ini sudah dikoordinasikan siapa-siapa saja, lalu mereka tinggal bersama siapa saja," pungkasnya.

Sebelumnya, Anies telah mengubah peruntukan Hotel Grand Cempaka Business menjadi penginapan untuk tenaga medis. Hotel itu merupakan milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI PT. Jakarta Tourisindo.

Baca Juga: Efek Kejut saat Corona, Ade Armando Tuduh Anies Jahat Tak Punya Rasa Empati

Anies mengatakan kebijakan ini diambil until mendukung para tim medis agar lebih aman melawan corona. Menurutnya mereka memiliki risiko tertinggi tertular virus dari China itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI