Suara.com - Kebijakan bekerja dari rumah (work from home) selama pandemi virus corona baru atau COVID-19 mirip dengan langkah yang diambil saat wabah pes atau The Great Plague of London terjadi pada tahun 1665 sampai 1666.
Wabah ini membuat cendekiawan dan para siswa yang belajar di Trinity College, Cambridge dipulangkan ke rumah. Termasuk Sir Isaac Newton di sana. Saat wabah itu terjadi, Newton berusia sekitar 20-an tahun.
Newton diterima di Trinity College pada tahun 1661. Ia mendapatkan bimbingan dari profesor matematika pertama Cambridge, Isaac Barrow, disadur dari BBC.co.uk, Kamis (26/3/2020).
Isaac Barrow tidak mengajarkan teks-teks sarjana standar kepada Newton. Ia memberikan masalah matematika besar yang belum terpecahkan pada hari itu, seperti kalkulus.
Baca Juga: Menikah di Tengah Wabah Corona Pengantin Pakai masker
Kekinian, kalkulus menjadi sangat penting untuk menjelaskan alam semesta dalam istilah matematika. Newton juga memburu karya-karya baru dari filsuf seperti Descartes, yang berpendapat bahwa Alam Semesta diatur oleh hukum mekanis.
Ketika Universitas Cambridge ditutup karena The Great Plague of London, Newton terpaksa kembali ke rumah. Tapi ini adalah periode paling produktif dalam hidupnya, disebut sebagai annus mirabilis Newton atau "tahun ajaib".
Menurut Washington Post, Kamis (12/3/2020), selama masa ini, terkurung di rumah, Newton membuat beberapa penemuan terbesarnya, termasuk teori gravitasi.
Newton kembali ke rumah milik keluarganya, Woolsthorpe Manor, sekitar 60 mil barat laut Cambridge. Di rumah, ia mulai mengerjakan penemuannya di bidang kalkulus, gerak, optik, dan gravitasi.
Makalah matematika yang ia tulis selama ini berlanjut untuk membentuk fondasi awal kalkulus.
Baca Juga: SpaceX Bikin Hand Sanitizer dan Masker
Meskipun hanya di rumah, Newton percaya bahwa jalan menuju pengetahuan sejati terletak pada pengamatan tidak hanya membaca buku.