Ibunda Jokowi Meninggal, Cuitan Ujaran Kebencian Warganet Ini Dikecam

Kamis, 26 Maret 2020 | 09:29 WIB
Ibunda Jokowi Meninggal, Cuitan Ujaran Kebencian Warganet Ini Dikecam
Ratusan ucapan belasungkawa berbentuk karangan bunga untuk keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjajar di tepi Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (26/3/2020). - SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang warganet menangkap sejumlah unggahan ujaran kebencian atas kabar duka kematian ibunda Presiden Jokowi.

Unggahan tersebut dikumpulkan oleh warganet @narkosun dengan menandai akun Divisi Humas Polri, Bareskrim, Aduan Konten, dan Cyber Polri agar segera ditindaklanjuti.

Ujaran kebencian tersebut berasal dari berbagai sosial media seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Ujaran kebencian kepada Presiden Jokowi atas kematian ibundanya. (Twitter/@narkosun)
Ujaran kebencian kepada Presiden Jokowi atas kematian ibundanya. (Twitter/@narkosun)

Motif dari seluruh ujaran kebencian tersebut sama yakni menghina Presiden Jokowi atas kematian ibundanya, Sujiatmi Notomiharjo pada Rabu (25/3/2020).

Baca Juga: Korban Corona di China Naik Lagi, Semua dari Luar Negeri

Tak jarang diantara para pembuat kebencian tersebut merupakan akun palsu yang digunakan untuk menyebarkan hoaks atau kabar bohong.

Ujaran kebencian kepada Presiden Jokowi atas kematian ibundanya. (Twitter/@narkosun)
Ujaran kebencian kepada Presiden Jokowi atas kematian ibundanya. (Twitter/@narkosun)

Dari ujaran kebencian tersebut, salah seorang akun juga menyebar fitnah bahwa ibunda Jokowi meninggal karena virus corona.

Ujaran kebencian kepada Presiden Jokowi atas kematian ibundanya. (Twitter/@narkosun)
Ujaran kebencian kepada Presiden Jokowi atas kematian ibundanya. (Twitter/@narkosun)

Seperti yang telah diketahui, ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo, disebutkan meninggal akibat kanker tenggorokan di Rumah Sakit TNI Tingkat III Slamet Riyadi, Surakarta, pada Rabu (25/3/2020) pukul 16.45 WIB.

Menurut penuturan Staf Khusus Presiden Dini Shanti Purwono, mendiang telah mengidap kanker tenggorokan sejak lama.

Para warganet yang melihat unggahan ujaran kebencian pun berharap agar polisi segera melacak dan menangkap pelakunya.

Baca Juga: Update Corona Covid-19 Global: Total Kasus 468.905, Pasien Sembuh 114.218

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI