Masih menurut WHO, pada 2017 diketahui bahwa Indonesia memiliki empat dokter per 10.000 orang. Italia memiliki 10 kali lebih banyak, berdasarkan per kapita. Korea Selatan memiliki dokter enam kali lebih banyak.
Achmad Yurianto mengatakan, dengan langkah jaga jarak yang tepat atau melakukan physical distancing, seharusnya tidak ada kebutuhan untuk sejumlah besar tempat tidur tambahan dan staf medis disebutnya cukup untuk mengatasi pandemi COVID-19.
Namun, Budi Haryanto, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, mengatakan kepada Reuters, "Rumah sakit tidak siap untuk mendukung kasus-kasus potensial. Perawatan akan terbatas."
Saat ini, masih menangani ratusan orang yang dirawat di rumah sakit karena pandemi COVID-19, dokter menyatakan bahwa sistem kesehatan sudah mulai tegang. Banyak staf kesehatan tidak memiliki peralatan pelindung, termasuk kisah seorang dokter yang mesti mengenakan jas hujan karena tidak ada pakaian pelindung memadai.
Baca Juga: Ibunda Jokowi Wafat, Jalan Letjen Suprapto Dipenuhi Ratusan Karangan Bunga
Sebagai tanda kontrol infeksi yang buruk di rumah sakit dan tempat layanan kesehatan, delapan dokter dan satu perawat telah meninggal karena Virus Corona atau Novel Coronavirus (COVID-19). Jumlah ini disebutkan oleh Asosiasi Dokter Indonesia. Sementara sebagai pembanding, di Italia dengan 6.077 kematian akibat virus yang sama, telah meninggal 23 dokter.
"Kami mesti membawa masker sendiri"
"Kami mesti membawa masker sendiri, juga pakaian kerja sendiri yang mungkin belum memenuhi standar kualitas," tukas salah seorang sumber kepada Reuters, dan meminta namanya dituliskan anonim mengingat pekanya permasalahan ini.
"Teman-teman saya, satu per satu terserang Corona," paparnya seraya menahan bulir air mata.
Pemerintah mengatakan bahwa pekan ini telah memasok 175.000 set peralatan pelindung baru untuk staf medis yang akan didistribusikan di seluruh penjuru Tanah Air. Dan rumah sakit darurat baru telah dibuka di Jakarta dengan daya tampung mencapai 24.000 pasien. Dokter dan staf medis telah dijanjikan bonus dan 500.000 unit rapid test untuk COVID-19 telah mendarat dari China.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Logo Jaga Jarak Cegah COVID-19, Renault Bikin Alkes
Namun sekali lagi, sistem kesehatan Indonesia sangat terdesentralisasi, sehingga sulit bagi pemerintah pusat untuk melakukan koordinasi di negara kepulauan atau archipelago yang terdiri lebih dari 19.000 pulau dan membentang sepanjang 5.100 km.