Kronologis Dokter dan Perawat Pasien Virus Corona Ditolak Tetangga

Rabu, 25 Maret 2020 | 15:24 WIB
Kronologis Dokter dan Perawat Pasien Virus Corona Ditolak Tetangga
Tekanan emosional yang dirasakan staf medis kerap terlampau berat. [Paolo Miranda/BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter dan perawan pasien virus corona ditolak tetangganya sendiri di Jakarta Timur. Warga sekitar dekat rumah mereka takut tertular virus corona.

Kejadian itu diungkap Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Mereka mengemukakan penolakan terhadap dokter dan perawat pasien COVID-19 oleh tetangga di lingkungan domisili tinggal mereka di Jakarta Timur terjadi sejak Minggu (22/3/2020).

"Laporan ini kami terima pada Minggu (22/3) lalu. Tidak hanya perawat tapi juga dokter di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan," kata Ketua Umum PPNI Harif Fadhilah saat dihubungi, Rabu (25/3/2020) pagi.

Akibatnya tenaga medis perawat pasien virus corona itu saat ini ditampung sementara di salah satu gedung RSUP Persahabatan sebagai tempat tinggal sementara mereka. Harif tidak menyebut jumlah dokter yang perawat yang mengalami kondisi itu. Namun kejadian ini dipastikan baru diketahui terjadi di lingkungan RSUP Persahabatan, Pulogadung, Jakarta Timur.

Baca Juga: Terpapar Covid-19, Petinju yang Buat Fury Dapat 47 Jahitan Tolak Tes Corona

"Saya baru mendapatkan laporan di RSUP Persahabatan saja. Domisili mereka tinggal ada di sekitar RSUP Persahabatan, di sekitar Jakarta Timur," katanya.

Penolakan itu dilakukan masyarakat karena merasa khawatir tertular virus corona (COVID-19).

Sebagai wadah perkumpulan perawat, kata dia, PPNI mulai melakukan advokasi terhadap nasib tenaga medis yang kini mengalami kesulitan kembali ke kosan serta rumah mereka akibat penolakan tersebut. Tindakan masyarakat yang menolak kehadiran dokter maupun perawat virus corona adalah tindakan yang berlebihan.

"Justru sebenarnya masyarakat harus merasa beruntung ada perawat tinggal dekat tempat tinggal mereka. Tenaga medis ini lebih tahu karakteristik COVID-19 dibandingkan masyarakat awam," katanya.

Bahkan tenaga medis tersebut bisa menjadi tempat bertanya dan konsultasi terkait bahaya penyakit di lingkungan mereka.

Baca Juga: Wafat Sepulang dari Prancis, Warga Solo Dimakamkan seperti Pasien Corona

"Kita mendengar ada upaya dari RSUP Persahabatan sedang mencarikan tempat. Sekarang saya coba hubungi PPNI daerah untuk advokasi ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI