Aktivis Lingkungan Greta Thunberg Alami Gejala COVID-19

Rabu, 25 Maret 2020 | 10:01 WIB
Aktivis Lingkungan Greta Thunberg Alami Gejala COVID-19
Greta Thunberg. [Twitter/Greta Thunberg/captured]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Greta mengingatkan pada semua orang untuk tetap mengikuti saran dari ahli, pemerintah setempat, dan tetap berada di rumah untuk menahan penyebaran virus corona.

Waspada! Mendadak Kesulitan Mencium Bau, Bisa Jadi Gejala Baru Virus Corona

Ilustrasi mencium bau. [Shutterstock]
Ilustrasi mencium bau. [Shutterstock]

Siapa saja yang mendadak kesulitan mencium bau bisa jadi sudah terinfeksi virus corona, bahkan jika mereka tidak merasakan gejala virus corona yang lainnya. Hal tersebut berdasarkan bukti riset yang dikumpulkan ahli rinologi di Inggris.

Rinologi sendiri adalah cabang ilmu kedokteran yang lebih menitikberatkan pada studi anatomi, fisiologi dan penyakit yang menyerang hidung dan area sekitar hidung.

Baca Juga: Warga NTB Positif Corona, Gubernur: Ada Riwayat Pergi ke Daerah Terjangkit

Laporan Business Insider menyebutkan bahwa di Korea Selatan, China, dan Italia, setidaknya satu dari tiga pasien positif COVID-19 dilaporkan kehilangan indera penciuman atau yang dalam istilah medis yang dirilis ahli THT Inggris disebut anosmia atau hyposmia.

"Di Korea Selatan, yang tes virusnya sangat cepat dan banyak, terdapat 30 persen pasien yang positif menunjukkan gejala anosmia, sementara gejala virus corona yang lain seperti demam dan batuk tidak begitu parah," kata presiden himpunan British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, yang disepakati pula oleh presiden himpunan British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.

Para ahli di bidang rinologi tersebut mengatakan bahwa banyak pasien positif COVID-19 di seluruh dunia justru hanya menunjukkan gejala penurunan kemampuan indera penciuman dan perasa, sementara gejala demam dan batuknya malah tidak ada.

"Laporan pasien yang menunjukkan gejala anosmia tanpa gejala virus corona lain semakin banyak," kata ahli menjelaskan.

"Di Iran dilaporkan sudah banyak kasus anosmia yang diisolasi, dan beberapa kolega dari Amerika Serikat, Prancis, dan Italia bagian Utara juga mengatakan hal yang sama," kata ahli mengimbuhi.

Baca Juga: Rabu Pagi, Langit Jakarta Cerah Berawan

Kurang sadar bahaya, membuat penderita anosmia enggan ikut tes

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI