Sumatera Selatan Tanggap Darurat Virus Corona

Rabu, 25 Maret 2020 | 05:05 WIB
Sumatera Selatan Tanggap Darurat Virus Corona
Pengunjung memasuki bilik disinfektan atau bilik sikat Corona (Sico) ketika keluar dari Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/3). (COVID-19). ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meningkatkan status penanganan virus corona COVID-19. Dari semula waspada menjadi tanggap darurat atau siaga.

Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru di Palembang, Selasa, mengatakan peningkatan status tersebut dilakukan setelah adanya dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal pada Senin (23/3/2020).

“Status Sumsel tanggap darurat atau siaga setelah dua PDP meninggal meskipun saat ini belum terlapor hasil dari Litbangkes Kemenkes,” katanya usai rapat koordinasi kesiapsiagaan COVID-19.

Deru mengatakan dengan meningkatnya status tersebut, maka pihaknya telah menambah sejumlah persiapan, mulai dari ruang isolasi, rumah sakit rujukan, hingga langkah untuk melakukan tes massal.

Baca Juga: Karena Covid-19, Pebelanja Online Kini Dahulukan Kebutuhan dari Keinginan

Terkait dua PDP yang meninggal, Deru menekankan, hingga kini belum diketahui apakah dua pasien itu positif terpapar COVID-19 atau tidak.

Ia memastikan jika hasil laboratorium telah diketahui pihaknya segera mengumumkan ke masyarakat.

“Kenapa sekarang belum diumumkan pemprov, memang datanya belum ada di kami. Dan kami tidak berwenang, ini masih menunggu dari pusat,” kata dia.

Ia memaparkan pihaknya tidak dapat menyimpulkan karena penelitian laboratorium Litbang Kemenkes belum keluar. Namun untuk pemakaman atau penanganan dilakukan dengan standar COVID-19.

“Kita masih menunggu dari Litbangkes. Tapi penanganan sudah sesuai seperti korban COVID-19,” katanya.

Baca Juga: Batuk Kering Menjadi Salah Satu Gejala Covid-19, Apa Tandanya?

Untuk diketahui, dua PDP yang dirawat di RS Muhammad Hoesin meninggal. Sampel keduanya telah dikirim sejak 20 Maret ke Litbangkes Kemenkes.

Meskipun begitu, dokter RSMH sempat menyimpulkan jika dua PDP menderita sakit diabetes melitus. Bahkan penyakit sudah lama diderita oleh kedua pasien.

Terkait Pasien Dalam Pengawasan ini, ia mengatakan 1 dari 6 spesimen atau sampel Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang uji Litbangkes Kementerian Kesehatan dinyatakan positif COVID-19.

“Dari enam spesimen yang kami kirim, ternyata ada jawaban satu saudara kita positif corona. Ini informasi resmi yang kami sampaikan,” katanya.

Diketahui, enam spesimen PDP tersebut dua di antaranya meninggal dunia pada Senin (23/3/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI