Rapid Test Corona Diutamakan untuk Tenaga Medis dan Kontak Dekat Pasien

Selasa, 24 Maret 2020 | 23:29 WIB
Rapid Test Corona Diutamakan untuk Tenaga Medis dan Kontak Dekat Pasien
Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah Covid-19 (capture Youtube BNPB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebut, ada sejumlah kebijakan dalam pelaksaan tes cepat atau rapid test virus corona yang akan dilakukan pemerintah. 

Yurianto mengatakan, masyarakat yang diprioritaskan untuk rapid test adalah orang yang pernah kontak langsung dengan pasien positif virus corona COVID-19. Jika ia positif, maka akan pemeriksaan akan dilanjutkan ke keluarganya.

"Pertama, rapid test kami lakukan kepada orang yang kontak dekat dengan kasus positif dan sudah terkonfirmasi dan dirawat di rumah sakit, atau kasus positif yang harus dilakukan isolasi," kata Yurianto kata dalam konferensi pers via YouTube BNPB, Selasa (24/3/2020).

Kedua, rapid test ini akan dilakukan kepada semua tenaga kesehatan yang terkait dengan layanan terhadap pasien virus corona, termasuk pegawai rumah sakit non-medis.

Baca Juga: Rabu Besok, Bogor Gelar Rapid Test Virus Corona di 4 Rumah Sakit Ini

"Kami lakukan pemeriksaan kepada semua tenaga kesehatan yang terkait dengan layanan terhadap pasien covid. Ini harus diperiksa termasuk front office RS. Kita tahu mereka kelompok sensitif untuk rentan terinfeksi covid," ucapnya.

Yuri menyebut, kalau stok logistik dari alat pemeriksaan ini sudah bisa didatangkan dengan jumlah yang banyak, maka pihaknya akan melakukan pemeriksaan berbasis wilayah.

"Pelaksanaan tes akan disentralisasikan di semua fasilitas kesehatan di wilayah itu. Misalnya Puskesmas, laboratorium di wilayah itu, atau rumah sakit baik pemerintah ataupun swasta. Ini yang harus kita lakukan. Oleh karena itu, ini menjadi urut-urutan tahapan," imbuhnya.

Diketahui, data terbaru per Selasa (24/3/2020), di  Indonesia tercatat 686 orang positif, 55 meninggal, dan 30 sembuh dari virus corona COVID-19.

Baca Juga: Malaysia Tak Percaya Rapid Test Bisa Deteksi Virus Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI