PBNU: Orang yang Meninggal karena Virus Corona Covid-19 Mati Syahid

Selasa, 24 Maret 2020 | 20:14 WIB
PBNU: Orang yang Meninggal karena Virus Corona Covid-19 Mati Syahid
ILUSTRASI - Peziarah menggunakan masker saat berada di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Sabtu (21/3). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menilai, orang-orang yang meninggal karena virus corona Covid-19 statusnya adalah fil akhiroh alias mati syahid.

Melalui situs resmi nu.or.id yang dikutip Suara.com, Selasa (24/3/2020), PBNU menyatakan mati syahid tidak hanya diperoleh mereka yang gugur di medan perang. Mereka yang meninggal akibat wabah penyakit juga mati syahid.

Hal tersebut berpedoman pada Al Hadis HR Muslim sebagai berikut:

Rasulullah Saw. bertanya (kepada sahabatnya): Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian? Mereka menjawab: Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah.

Baca Juga: Kompetisi Dihentikan karena Corona, Persita Dipusingkan Kontrak Pemain

Rasulullah Saw bersabda: Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.

Para sahabat bertanya: Mereka itu siapa ya Rasul?

Jawab Rasulullah Saw: Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang) juga syahid, orang yang tertimpa tha’un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid.

Lalu, PBNU juga menjelaskan soal fiqih pemulasaraan jenazah pasien Covid-19. Meski pemulasaraan jenazah diatur secara syariat Islam dilaksanakan begitu baik dan sempurna, tidak dapat dipungkiri ada perlakukan berbeda dengan jenazah Covid-19.

"Perlakuan terbaik terhadap jenazah kadang tidak dapat diwujudkan karena kendala tertentu, seperti soal memandikan jenazah pasien Covid-19, yang mana kalau dilakukan dengan standar normal diduga kuat dapat menimbulkan bahaya bagi yang hidup, terutama bagi yang melaksanakannya, yaitu penularan virus," kata Ketua PBNU M  Nadjib Hassan dalam surat edarannya.

Baca Juga: Dosen FISIP UI Erwin Indradjaja Wafat setelah Berstatus PDP Virus Corona

Kemudian, PBNU juga menyatakan untuk jenazah pasien Covid-19 muslim sejatinya diperlakukan sama dengan jenazah muslim pada umumnya yakni wajib dimandikan, dikafani, dishalati, dan dimakamkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI