Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk memprioritaskan terlebih dahulu rapid test atau tes cepat Covid-19 bagi dokter dan tenaga medis serta keluarganya.
Hal ini dikatakan Jokowi dalam video conference, Selasa (24/3/2020).
"Tdi pagi saya telah perintahkan kepada Menkes (Terawan) untuk rapid test yang diprioritaskan adalah dokter dan tenaga medis serta keluarganya terlebih dulu," ujar Jokowi.
Pernyataan Jokowi menanggapi perihal rencana rapid test virus corona COVID-19 yang akan dijalani oleh seluruh anggota DPR beserta keluarganya pada Kamis -Jumat 26-27 Maret 2020 pekan ini.
Baca Juga: Update Corona DIY: Pasien Positif Bertambah, Berasal dari Jawa Timur
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga sudah memerintahkan Menkes untuk memprioritaskan ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta keluarganya untuk menjalani rapid test.
"Dan juga para ODP dan PDP serta keluarganya, ini yang harus didahulukan," katanya.
Sebanyak 560 anggota DPR RI dan anggota keluarganya bakal menjalani rapid test guna mengetahui apakah terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak.
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan, nantinya anggota DPR akan dilakukan pemeriksaan secara bergilir sesuai jadwal yang telah dibuat. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu dekat, yakni Kamis dan Jumat (26-27/3) pekan ini.
"Ini kan tenaga kami terbatas, jadi akan dilakukan di aula di kompleks Kalibata dan Ulujami," kata Indra, Senin (23/3/2020).
Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona Meninggal di RS Eka Hospital BSD, Serpong
Ia menjelaskan pemeriksaan hanya dilakukan dengan metode rapid test, bukan PCR. Kendati begitu, dewan yang kedapatan positif corona melalui rapid test bakal dirujuk ke rumah sakit.
"Iya. Jadi yang kami lakukan itu rapid test kalau itu negatif langsung dirujuk ke bbrapa rumah sakit untuk divaksin anti flu dan anti phenomia. Kami pada rumah sakit rujukan kita sudah sampaikan nanti akan ditangani sesuai prosedur penanganan virus," ujar Indra.