ISIS Sebut Corona 'Siksaan Menyakitkan' dari Tuhan untuk Negara Barat

Selasa, 24 Maret 2020 | 16:47 WIB
ISIS Sebut Corona 'Siksaan Menyakitkan' dari Tuhan untuk Negara Barat
Ilustrasi ISIS. (Suara.com/Ema Rohimah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Memanfaatkan kekacauan

Memang, kelompok militan itu pertengahan Maret lalu telah mengeluarkan imbauan resmi terkait Covid-19. Imbauan itu menyerukan kepada anggotanya menghindari perjalanan ke daerah yang terkena dampak Covid-19.

Sebaliknya, ISIS menyebut bahwa anggotanya akan menerima perlindungan dari ilahi jika mereka ikut terlibat dalam jihad.

Salah satu caranya, seperti disebutkan dalam imbauan itu adalah dengan melarikan atau meloloskan sesama anggota ISIS, istri dan anak-anak mereka dari penjara di wilayah tersebut.

Baca Juga: Pelatih Tunggal Putra PDP Corona, PBSI Ajukan Tes Covid-19 Massal

Di Oktober, lebih dari 750 orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan ISIS kabur dari kamp Ain Issa di timur laut Suriah, prestasi yang mereka capai dengan melakukan kerusuhan saat pasukan Kurdi diganggu oleh serangan Turki.

“Jika virus mulai menyebar ke seluruh penjara dan pusat-pusat penahanan, yang mungkin saja sudah terjadi, maka pihak berwenang yang ditugaskan mengelola tempat-tempat itu, termasuk Kurdi, juga akan terganggu dan terhambat dalam misi mereka,” kata Clarke, penulis buku After the Caliphate.

Inilah jenis gangguan yang dimaksud ketika ISIS mendesak anggota-anggotanya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membebaskan anggotanya dan keluarga mereka dari penjara di mana mereka “terancam oleh penyakit dan penindasan”.

Di Irak, sekitar 20.000 tersangka milisi ISIS dipenjara di seantero negeri. Jika ada dari mereka yang dibebaskan, maka hal tersebut dapat memperkuat kemampuan operasional ISIS dan membuat upaya terkoordinasi selama bertahun-tahun dalam menahan ISIS menjadi sia-sia.

“ISIS melihat pandemi ini sebagai kesempatan untuk melakukan eksploitasi,” kata peneliti Inggris al-Tamimi, “dengan semua kekacauan yang terjadi setelahnya.”

Baca Juga: Masih 30 Orang, Jubir COVID-19: Tak Ada Penambahan Pasien Corona Sembuh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI