Kisah Perawat Pasien Corona: Kami Bukan Pahlawan, Kami Kelelahan....

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 24 Maret 2020 | 15:05 WIB
Kisah Perawat Pasien Corona: Kami Bukan Pahlawan, Kami Kelelahan....
Tekanan emosional yang dirasakan staf medis kerap terlampau berat. [Paolo Miranda/BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mereka membangun rumah sakit di lapangan, di luar pintu masuk utama rumah sakit, yang menyediakan 60 tempat tidur tambahan untuk perawatan intensif.

Tapi itu tidak cukup.

'Cahaya di ujung terowongan'

Lantas, bagaimana Paolo mengatasi situasi ini?

Baca Juga: FSGI Usul Anggaran Ratusan Miliar UN Dialihkan untuk Penanganan Corona

Dia mengatakan cinta yang ditunjukkan pada perawat di seantero negeri membuat mereka tetap hidup.

Banyak yang dipuji sebagai pahlawan. Tim di rumah sakit di Cremona ini dibanjiri oleh hadiah.

"Setiap hari kami mulai bekerja, kami menemukan sesuatu yang baru," kata Paolo.

"Pizza, permen, kue, minuman ... beberapa hari yang lalu, kami punya seribu mesin kopi espresso. Kami menjaga semangat kami dengan karbohidrat."

Para staf medis di sebuah rumah sakit di Cremona bekerja sif selama 12 jam tanpa henti selama sebulan terakhir. [Paolo Miranda/BBC]
Para staf medis di sebuah rumah sakit di Cremona bekerja sif selama 12 jam tanpa henti selama sebulan terakhir. [Paolo Miranda/BBC]

Hadiah memberi Paolo kenyamanan, tetapi ia tidak pernah bisa sepenuhnya memisahkan dirinya dari rumah sakit.

Baca Juga: Risiko Tularkan Virus Corona Covid-19, Hindari Hubungan Seks "Bohemian"

"Saya hancur berkeping-keping ketika pulang ke rumah di akhir sif. Saya tidur, dan terbangun beberapa kali di malam hari. Sebagian besar rekan kerja saya mengalami hal itu juga."

REKOMENDASI

TERKINI