Kisah Perawat Pasien Corona: Kami Bukan Pahlawan, Kami Kelelahan....

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 24 Maret 2020 | 15:05 WIB
Kisah Perawat Pasien Corona: Kami Bukan Pahlawan, Kami Kelelahan....
Tekanan emosional yang dirasakan staf medis kerap terlampau berat. [Paolo Miranda/BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ini adalah masa yang sangat sulit bagi Paolo dan timnya. Tapi mereka bersatu dan saling membantu.

Paolo Miranda adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit di Italia, yang menjadi pusat wabah Covid-19. [Paolo Miranda/BBC]
Paolo Miranda adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit di Italia, yang menjadi pusat wabah Covid-19. [Paolo Miranda/BBC]

"Kadang-kadang, sebagian dari kami hancur: kami merasa putus asa, kami menangis karena merasa tidak berdaya ketika kondisi pasien kami tidak membaik."

Ketika itu terjadi, para anggota tim segera mencoba membuat rekan mereka merasa lebih baik.

"Kami akan bercanda, membuat mereka tersenyum, dan bahkan tertawa - kalau tidak, kami akan kehilangan akal sehat."

Baca Juga: FSGI Usul Anggaran Ratusan Miliar UN Dialihkan untuk Penanganan Corona

Lebih dari 5.400 orang tewas di Italia akibat pandemi yang sedang terjadi.

Dengan lebih dari 35.000 kasus yang dikonfirmasi, para dokter dan perawat negara itu - terutama di kota-kota yang paling terpukul, yakni di utara—berjuang untuk menghadapinya.

Selama sembilan tahun menjadi perawat, Paolo telah terbiasa melihat banyak orang mati.

Rumah sakit Cremona telah berubah menjadi "rumah sakit virus corona". Mereka sekarang hanya merawat pasien yang terinfeksi virus corona - sekitar 600 orang. [Paolo Miranda/BBC]
Rumah sakit Cremona telah berubah menjadi "rumah sakit virus corona". Mereka sekarang hanya merawat pasien yang terinfeksi virus corona - sekitar 600 orang. [Paolo Miranda/BBC]

Tetapi apa yang mengejutkannya, selama pandemi ini, ia melihat begitu banyak orang mati sendirian.

Biasanya, ketika pasien meninggal di unit perawatan intensif, mereka dikelilingi oleh keluarga.

Baca Juga: Risiko Tularkan Virus Corona Covid-19, Hindari Hubungan Seks "Bohemian"

"Ada martabat dalam kematian mereka. Dan kami ada untuk mendukung mereka, itu sudah menjadi bagian pekerjaan kami. "

REKOMENDASI

TERKINI