Soal Anggota DPR Tes Corona, Netizen: Darah Dites, yang Positif Korupsinya

Dany Garjito Suara.Com
Selasa, 24 Maret 2020 | 15:05 WIB
Soal Anggota DPR Tes Corona, Netizen: Darah Dites, yang Positif Korupsinya
Ilustrasi tes corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wacana anggota DPR tes corona rupanya menuai polemik. Media sosial pun diramaikan dengan tanggapan netizen terkait hal ini.

Misalnya dari pengguna Twitter dengan akun @Greschinov. Pengguna Twitter dengan follower lebih dari 150 ribu ini menuliskan cuitan:

Yang paling berhak dapat rapid test kit corona, berdasarkan urutan prioritas:

1) Tenaga medis

Baca Juga: Masyarakat Terdampak Corona Bakal Dapat Kartu Sembako, Saldonya Rp 200 Ribu

2) Keluarga tenaga medis

3) Kurir/tenaga logistik/transportasi

4) Pelayan di cafe, kedai, warteg, dst

5) Mereka yang bekerja di tempat umum lainnya

.

Baca Juga: CEK FAKTA: Presiden Italia Menangis Tak Bisa Kuburkan Korban Corona, Benar?

.

.

4925341950) Anggota DPR

Tanggapan Netizen Soal Anggota DPR Tes Corona. (twitter.com/Greschinov)
Tanggapan Netizen Soal Anggota DPR Tes Corona. (twitter.com/Greschinov)

Jurnalis Dandhy Laksono juga memberikan tanggapannya terkait berita anggota DPR dan keluarga jalani tes corona.

Dalam cuitannya, Dandhy membagikan foto-foto tangkapan layar dari Instagram pribadinya, salah satu foto yang mencuri perhatian adalah foto saat seorang perempuan membawa poster bertuliskan "DICARI! Otak untuk DPR."

Ada pula cuitan menggelitik dari pengguna Twitter dengan akun @kaptenAmercia.

Tanggapan Netizen Soal Anggota DPR Tes Corona. (twitter.com/kaptenAmercia)
Tanggapan Netizen Soal Anggota DPR Tes Corona. (twitter.com/kaptenAmercia)

"Anggota DPR dites corona, malah positif korupsi," tulis @kaptenAmercia seperti dikutip Suara.com, Selasa (24/03).

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 560 anggota DPR RI dan anggota keluarganya bakal menjalani tes kesehatan guna memeriksa apakah terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak.

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar memastikan, pemeriksaan itu dilakukan guna mendeteksi dini serta melakukan penanganan bila ada indikasi wakil rakyat terhormat terpapar Covid-19.

BACA JUGA: DPR RI Minta Rapid Test Covid-19, Alissa Wahid: Masya Allah Saya Tak Ikhlas

Indra mengatakan, nantinya anggota DPR akan dilakukan pemeriksaan secara bergilir sesuai jadwal yang telah dibuat. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu dekat, yakni Kamis dan Jumat (26-27/3) pekan ini.

Indra beralasan, pemeriksaan bergilir di satu tempat lantaran adanya keterbatasan tenaga medis, di mana hanya ada empat dokter dan empat para medis.

"Ini kan tenaga kami terbatas, jadi akan dilakukan di aula di kompleks Kalibata dan Ulujami," kata Indra kepada wartawan, Senin (23/3/2020).

Ia berujar, pemeriksaan hanya dilakukan dengan metode rapid test, bukan PCR. Kendati begitu, dewan yang kedapatan positif corona melalui rapid test bakal dirujuk ke rumah sakit.

"Iya. Jadi yang kami lakukan itu rapid test kalau itu negatif langsung dirujuk ke bbrapa rumah sakit untuk divaksin anti flu dan anti phenomia. Kami pada rumah sakit rujukan kita sudah sampaikan nanti akan ditangani sesuai prosedur penanganan virus," ujar Indra.

Dinilai tidak peka

Rencana tes virus Corona atau Covid-19 untuk anggota DPR dan keluarganya panen cibiran serta protes dari publik, terutama para warganet di media sosial.

Salah satunya yang mengkritik keras adalah pegiat hak asasi manusia, Veronica Koman. Melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, Veronica menyebut hal ini menjijikan.

Menurut dia, banyak orang dari berbagai negara bersusah payah mendapatkan tes di tengah kelangkaan pasokan medis. Sementara, anggota parlemen Indonesia mendapatkannya gratis.

"Saat banyak orang sakit dari berbagai negara bersusah payah untuk mendapatkan tes di tengah kelangkaan pasokan medis, semua anggota parlemen Indonesia dan keluarganya akan mendapatkan tes Covid-19 secara gratis. Menjijikan. Ini adalah perang kelas," cuit Veronica Koman seperti dikutip Suara.com dari akun Twitter @VeronicaKoman.

Di cuitan lain, Veronica Koman memaklumi ketika semua negara gagap mengatasi pandemi ini. Namun, imbuh dia, memprioritaskan anggota DPR dan keluarganya dites gratis itu merupakan hal yang tidak peka.

Veronica Koman mengatakan kebijakan tersebut sebagai cerminan dari kultur korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) yang dituding menjangkiti DPR.

"Semua negara gagap dalam mengatasi pandemik, iya dimengerti. Tapi memprioritaskan semua anggota DPR dan keluarganya dites gratis ketika rakyat yang sakit saja sulit dites sangatlah tidak peka. Kebijakan ini cerminan dari kultur KKN yang memang menjangkiti DPR," tulis Veronica Koman.

Protes lain dilancarkan intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla. Dia meminta tes untuk anggota DPR dibatalkan, dan lebih memilih dokter, tenaga kesehatan pasien ODP dan PDP sebagai prioritas.

"Batalkan tes untuk anggota DPR dan keluarga. Prioritaskan para dokter, nakes, ODP, PDP. Pliiiiis..." cuit Ulil Abshar Abdalla melalui akun Twitter miliknya, @ulil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI