Suara.com - Upaya mencari keuntungan di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19) juga terjadi di negara tetangga Indonesia, yakni Malaysia. Salah satunya dengan penipuan penjualan masker.
Sejumlah warganet mengunggah pengalamannya ditipu oleh oknum yang menjual masker. Seperti yang dialami oleh teman dari pemilik akun Twitter @svkxsvkikv.
Teman @svkxsvkikv membeli tiga boks masker. Namun setelah dibuka, ternyata boks tersebut berisi kardus bukan masker.
Pengalaman ini diunggah ke Twitter pada Senin (24/3/2020). Akun @svkxsvkikv berharap tidak ada orang lain yang mengalami penipuan seperti itu.
Baca Juga: Pandemi Corona, IOC Dikabarkan Setuju Tunda Olimpiade 2020
"Allahu, banyak yang prihatin tentang ini, saya doakan kepada semua orang dijauhi dari penipuan dan orang egois seperti ini. Kalau beli apapun lihat ulasannya dulu. Kalau terpercaya baru bei okey! Nauzubillah, jaga keamanan teman-teman!" tulis @svkxsvkikv.
Ia menambahkan, "Bukan saya yang trkena, tapi orang lain dalam grup saya. Kita doakan orang jahat ini, dapat balasan setimpal. Dalam situasi sekarang ini, jangan lagi ambil kesempatan, please ! Check dulu penjual sebelum pesan! Stay safe! Moga dilindungi!"
Selain penipuan masker yang berisi kardus. Warganet lain mengaku mendapatkan masker bekas pakai.
Pengakuan ini dikatakan oleh akun Twitter @_zanaaaaa dalam cuitan yang diunggah pada Senin (23/3/2020).
"Sudah terkena juga. Dia (penipu) menjual dengan harga RM 1,90 (sekitar Rp 7000) satunya", tulis @_zanaaaaa.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Menguat Masuk Level Rp 16.486
Seluruh masker yang diterima oleh @_zanaaaaa tampak kotor pada bagian tali cantolannya.
Warganet lain, @noarkim_ juga mengaku terkena penipuan masker yang dijual dengan harga mahal.
"Jangan beli masker dengan orang ini! Aku kena tipu RM 160 (sekitar Rp 600.000) karena dia ini!" cuitnya.
Untuk diketahui, pantauan dari situs JHU CSSE (kumpulan data dari WHO, CDC, ECDC, NHC, DXY, dan Worldometers), jumlah korban terinfeksi virus corona di Malaysia telah mencapai 1.306 orang per 23 Maret 2020.
Sebanyak 10 orang telah meninggal dan 139 di antaranya berhasil sembuh dari virus corona.
Pemerintah Malaysia menerapkan peraturan "Movement Control Order" (perintah kawalan pergerakan) atau kuncitara (kuncian sementara) alias lockdown mulai 18-31 Maret 2020 dalam upaya membatasi penyebaran virus corona COVID-19.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline 119 atau kontak ke nomor 081212123119 dan 119.