Saudaranya memberitahu Zul bahwa dirinya tercantum dalam daftar pasien Covid-19.
Padahal Zul ingat betul dokter yang memeriksanya menyatakan bahwa ia 'hanya' tercatat sebagai ODP, bukan pasien positif Covid-19.
"Pas gue dapet status ODP, gue inget banget dokternya ngomong gini, 'semua yang naik KRL itu statusnya ODP, bahkan semua tenaga medis di sini juga ODP, jadi mas istirahat aja di rumah ya jangan ke mana-mana.' Kenapa tiba-tiba sekarang nama gue rame di mana-mana karena termasuk pasien Covid-19?" tulisnya.
Akibat bocornya informasi yang tidak benar tersebut, Zul merasa shock. Ia menyayangkan kebocoran data tersebut membuat kerabatnya mendapat imbas.
Baca Juga: WHO Rekomendasikan Frasa Physical Distancing Ketimbang Social Distancing
"Lu tahu yang bikin gue tertampar? Ketika ponakan gue tiba-tiba enggak bisa bergaul sama lingkungannya. Karena apa? Karena om nya di rumah kena corona!!! Gila sih nyess banget gue dengernya. Udah yatim piatu, tinggal sama kakak malah nyusahin. Gue se-drop itu saat ini," ungkap Zul.
Ia pun telah melaporkan kasus kebocoran dta ini ke pihak berwenang dan RSUD tempatnya memeriksakan diri. Namun tak ada hasil baik yang ia terima.
"Hari ini gue udha ke polres, udah ke RSUD, tapi semuanya nihil. Dari polres kudu ada spesifik siapa yang dilaporkan. Dan dari RS? 'Gak tau mas, itu datanya bocor dari mana, soalnya kita kan kirim ke dinas juga'. Terus nasib gue dan orang-orang yang terkucilkan bagaimana? hah?" tulis Zul kesal.
Kekinian, Zul mengaku pasrah dengan kasus ini. Ia berharap tak ada kasus tak bertanggung jawab lagi yang menimpa pasien lainnya.
"Jangan sampai ada pasien-pasien lain yang terkucilkan karena ketidakbertanggungjawaban pihak RS atau pun Dinas terhadap data pasien. Untuk nama gue yang terlanjur viral di Bogor barat, gue udah pasrah. Tapi mohon banget jangan jahat ke keluarga gue," kata Zul.
Baca Juga: Australia dan Kanada Mundur dari Olimpiade 2020, Bagaimana Sikap Indonesia?