Peneliti: Saat Menyantap Hewan Liar, Kita Membuka Diri Terhadap Virus Baru

Selasa, 24 Maret 2020 | 10:40 WIB
Peneliti: Saat Menyantap Hewan Liar, Kita Membuka Diri Terhadap Virus Baru
Ilustrasi makan daging. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti mengatakan akan ada wabah penyakit lainnya yang mirip dengan Covid-19. Prediksi ini berdasarkan tingkat perubahan iklim bumi yang semakin parah.

Menyadur dari Daily Mail, para peneliti mengatakan pandemi penyakit seperti Covid-19 ada kaitannya dengan rusaknya lingkungan.

David Quammen,  penulis dan peneliti  lingkungan, menceritakan pada The Independent, "Ketika kita menghancurkan hutan tropis untuk membangun desa, kamp, dan pertambangan, lalu kita membunuh atau menangkap hewan liar untuk dimakan, kita telah membuka diri terhadap virus-virus tersebut".

Quammen yang juga merupakan penulis buku Spillover: Infeksi Hewan dan Pandemi Manusia, mengatakan epidemi corona ini bukanlah ancaman satu kali, melainkan ada penyakit baru yang telah menunggu setelahnya.

Baca Juga: Giliran Didiet Maulana Semprot Ria Ricis Gara-gara Syuting di Komplek

"Kita harus bersiap untuk yang berikutnya karena itu akan terjadi berulang-ulang," kata Quammen pada Bozeman Daily Chronicle.

Pak Paulus menunjukkan kelelawar diambil dari dalam kulkas di Warung miliknya 'Warong Nyong' di Jakarta Barat, Sabtu (08/02).  [Suara.com/Alfian Winanto]
Pak Paulus menunjukkan kelelawar diambil dari dalam kulkas di Warung miliknya 'Warong Nyong' di Jakarta Barat, Sabtu (08/02). [Suara.com/Alfian Winanto]

Menurutnya, virus tak akan menular dari hewan ke manusia jika manusia yang berjumlah 7,7 miliar di bumi ini tidak menyerang habitat hewan tersebut, termasuk memakan dan merusak ekosistem hewan seperti kelelawar.

Meski tak menyebut secara spesifik penyakit yang akan muncul, Quammen memprediksi bahwa penyakit tersebut tidak akan berbeda jauh dari Covid-19.

"Ini bukan akhir dari masalah. Ini adalah bagian dari suatu pola. Pola kembali sejak lama," katanya.

Quammen melanjutkan bahwa meski kita tak dapat mematahkan polanya, namun kita bisa menanggulanginya. Apalagi dia melihat jika virus memiliki sifat yang berbeda dengan manusia.

Baca Juga: Puas Bacok Selingkuhan Istri, Guru YK Serahkan Diri ke Polisi

"Kita cukup pintar dan mudah beradaptasi, virus bisa beradaptasi tapi tidak pintar," jelasnya.

Ia menambahkan jika kita dapat mengontrol Covid-19 ini, maka kita perlu memikirkan hal yang akan terjadi berikutnya.

Quammen menambahkan bahwa perubahan besar sangat diperlukan, termasuk membuat hubungan antara kesehatan manusia dan konservasi alam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI