Jokowi Tak Mau Lockdown Corona: Setiap Negara Punya Karakter Berbeda

Selasa, 24 Maret 2020 | 10:34 WIB
Jokowi Tak Mau Lockdown Corona: Setiap Negara Punya Karakter Berbeda
Presiden Joko Widodo merapikan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus positif corona Covid-19 di Indonesia terus melonjak ke angka 579 kasus. bahkan, pasien yang meninggal dunia buntut dari virus mematikan ini telah menyentuh angka 49 orang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung ihwal kebijakan lockdown atau mengunci sementara Indonesia selama pandemi virus corona Covid-19. Hal itu dia sampaikan dalam rapat terbatas yang berisi memberi arahan pada para Gubernur guna menghadapi pandemi virus corona Covid-19, Selasa (24/3/2020).

"Ada yang bertanya kepada saya, kenapa kebijakan lockdown tidak kami lakukan?," Jokowi dalam keterangan yang disiarkan oleh akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (24/3/2020).

Kepala Negara beralasan, kebijakan lockdown tidak diambil dengan berbagai macam alasan. Menurutnya, setiap negara mempunyai karakter dan budaya yang berbeda-beda dalam menyikapi pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Stafsus Milenial Jokowi: Video Call dan Main Game di Rumah itu Penting

"Perlu saya sampaikan, bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda," kata dia.

Dari jawaban diatas, Jokowi menyebut jika Indonesia tidak memilih langkah lockdown. Jokowi menglaim jika dirinya telah memprlajari dan menganalisa segala kebijakan yang telah diambil.

"Oleh sebab itu kami tidak memilih jalan itu. dan itu sudah saya pelajari. saya memiliki analisa-analisa seperti ini, dari semua negara ada semuanya, kebijakan mereka apa, kemudian hasilnya seperti apa, semuanya dari Kemlu dari situs-situs yang ada terus kita pantau setiap hari," kata Jokowi.

Untuk itu, Jokowi meminta agar setiap provinsi untuk menghitung setiap kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan maupun dampak sosial dan ekonomi. Untuk itu, dia meminta agar segala penanganan Covid-19 harus satu visi.

"Oleh sebab itu penanganan COVID-19 kita semuanya harus satu visi memiliki kebijakan yang sama dan saya minta setiap kebijakan-kebijakan yang ada di provinsi semuanya dihitung, baik dampak kesehatan dan keselamatan rakyat kita maupun dampak sosial-ekonomi," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Diminta Pecat Fadjroel, Gara-gara Cuitan Soal Pecundang Politik

Sebelumnya, jumlah pasien positif corona Covid-19 kembali bertambah. Dari data pada Minggu (22/3/2020) kemarin yang berjumlah 541 orang, akan tersebut terus melonjak ke angka 579 kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI