Suara.com - Satu pasien dalam pemantauan (PDP) virus corona baru (COVID-19) dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Grestelina Makassar, Sulawesi Selatan.
"Izin melaporkan semalam seorang PDP meninggal dunia di RS Grestelina. Laki-laki berusia 55 tahun. Riwayat pulang umrah," kata Pejabat Wali Kota Makassar M. Iqbal Suhaeb di Makassar, Selasa (24/3/2020).
Pelaporan tersebut disampaikan melalui pesan singkat di jejaring sosial media grup pewarta. Meski demikian, pasien itu berbeda travel dengan pasien positif 285 yang lebih dahulu meninggal.
Ia mengemukakan hingga saat ini tim kesulitan mendapat data biro perjalanan yang memberangkatkan umrah almarhum, beserta alamat para jamaah.
Baca Juga: Wabah Corona, Layanan Besuk di Rutan Makassar Diubah Jadi Kunjungan Online
Pihaknya berharap, biro perjalanan yang dimaksud bisa menyampaikan sesegera mungkin jemaahnya untuk dilacak siapa saja yang pernah kontak dengan almarhum, kendati belum terkonfirmasi positif COVID-19, agar bisa mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
"Saat ini kami kesulitan mendapat data 'travel' yang baru saja memberangkatkan umrah beserta nama alamat jemaahnya. Jika kami bisa dapatkan tentu lebih mudah petugas kami untuk 'tracking' (menelusuri) satu persatu semua yang satu pesawat," ungkap dia.
Dari infomasi yang diperoleh, biro jasa perjalanan umrah yang memberangkatkan almarhum diketahui bernama Travel Meidia berlokasi di kompleks Ruko Zamrud depan Masjid HM Asyik Jalan Andi Pangeran Pettarani, Kota Makassar.
Berdasarkan pantauan dari situs resmi Pemerintah Provinsi Sulsel, covid19.sulselprov.go.id, pukul 11.00 Wita, tercatat jumlah orang dalam pemantauan (ODP) meningkat menjadi 149 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) ikut meningkat 54 orang, sedangkan positif dua orang.
Sebanyak dua orang positif tersebut masing-masing pasien 285 (meninggal dunia) di Rumah Sakit Silom dua pekan lalu dan pasien 286 masih di rawat di ruang isolasi infeksi center Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo.
Baca Juga: Penanganan Corona, Jokowi Minta Gubernur Hitung Dampak Sosial dan Ekonomi