Warga Mengeluh Transportasi Publik Dibatasi, Mahfud MD: Sabar

Selasa, 24 Maret 2020 | 01:05 WIB
Warga Mengeluh Transportasi Publik Dibatasi, Mahfud MD: Sabar
Suasana di dalam bus Transjakarta tujuan Bundaran Senayan, Jakarta, Selasa (17/3).[Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beragam keluhan disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat ketika kebijakan kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) dan pembatasan transportasi diberlakukan. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta kepada masyarakat untuk bisa bersabar dengan kondisi tersebut di tengah mewabahnya Covid-19.

Pemerintah sudah memberikan instruksi kepada masyarakat untuk menerapkan metode kerja dari rumah dan transportasi massal pun dibatasi mengikuti metode itu. Namun tidak sedikit kritikan yang dilayangkan masyarakat semisal penggunaan transportasi massal yang membuat antrean penumpang mengular karena tidak semua perusahaan menerapkan sistem kerja dari rumah. Kemudian para pekerja lepas harian juga mengeluhkan pendapatannya menurun akibat sepinya aktivitas masyarakat di luar rumah.

"Memang kita harus bersabar yang penting kekompakan antara pemerintah dan rakyat harus saling menjaga," kata Mahfud saat memberikan keterangannya melalui video, Senin (23/3/2020).

Beragam cara dilakukan pemerintah agar mampu menangani wabah Covid-19 terutama untuk tenaga medis yang menjadi garda terdepan. Alat-alat kesehatan hingga insentif diberikan pemerintah kepada tenaga medis sebagai bentuk perhatian lebih mengingat para tenaga medis bekerja penuh menangani pasien-pasien Covid-19 yang kian hari kian meningkat.

Baca Juga: 356 Warga Jakarta Positif Corona, 42 di Antaranya Tenaga Medis

Masyarakat yang tidak terkena Covid-19 sejatinya bisa melihat apa yang tengah diperjuangkan para tenaga medis tersebut. Penerapan kebijakan kerja dari rumah dan pembatasan transportasi massal dilakukan agar Covid-19 tidak makin meluas.

Dengan demikian menurut Mahfud penting untuk dilakukan pencegahan mulai dari RT-RW. Meskipun hingga saat ini baru 21 provinsi yang terpapar Covid-19, namun pencegahan secara bersama-sama bisa dilakukan agar korban tidak berjatuhan.

"Tentu kalau menyangkut peran kepala daerah RT/RW, lurah, camat, dan sebagainya harus digerakkan semuanya secara stimultan untuk memerangi virus ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI