Suara.com - Dua pejabat di Filipina mengklarifikasi penggunaan alat tes kesehatan untuk virus Corona atau Covid-19 yang terbatas sehingga berujung pada protes warganet.
Presiden Senat Vicente 'Tito' Sotto III, salah satunya. Dia mengaku kali pertama menggunakan alat tes Covid-19 yang tidak diakreditasi oleh Departemen Kesehatan (DOH) atau Badan Makanan dan Obat-obatan, kendati ada peringatan dari pejabat kesehatan.
Dia mengatakan alat tes secara instan tersebut dilakukan oleh temannya.
"Alat tes ini berbeda dengan yang digunakan DOH kekinian. Saya memahami sejumlah pasien dalam pengawasan (PDP) lebih memerlukan alat tes Covid-19," kata dia dalam unggahan Facebook seperti dikutip Suara.com dari CNN Philippines, Senin (23/3/2020).
Baca Juga: Dosen UMY Kecam Anggota DPR RI dan keluarga yang Akan Jalani Tes Corona
Setelah hasil tes menunjukkan negatif, dia lalu melakukan tes lagi. Kali ini dia menggunakan alat dari Departemen Kesehatan setelah dia mengalami batuk kering dan sakit tenggorokan.
Dia mengatakan hingga kiwari masih menunggu hasil tes tersebut, sembari menekankan bahwa dia tidak diberikan perlakuan khusus.
"Sudah sepekan berlalu dan untuk mengklarifikasi hal ini, saya belum menerima hasil. Dan, saya juga tidak pernah minta untuk diprioritaskan terkait hal ini," kata dia.
Setali tiga uang dengan pernyataan Senator Francis Tolentino. Dia berdalih alat tes Covid-19 yang didapatkannya bukan berasal dari Departemen Kesehatan. Tapi, dia tidak menjelaskan dari mana alat itu.
Tolentino mengaku memutuskan untuk melakukan tes setelah kontak dengan orang positif Covid-19. Terlebih setelah itu, dia mengalami gejala seperti penyakit flu.
Baca Juga: Dinilai Tidak Peka, Tes Covid-19 Anggota DPR dan Keluarga Diprotes
"Pilek dan batuk kering saya tetap ada selama masa karantina sendiri, jadi saya mengikuti tes setelah obat batuk tidak mampu meredakan dalam empat hari," kata dia dalam unggahan di Facebook.